Imbau Produk UMKM Masuk Toko Moderen

Hj. Umi Farida Anton, didampingi Kepala Dinas Perindustrian, dan Pihak SAT Faruq Asrori saat pembukaan pelatihan UMKN di Ruag Sidang Balai Kota Malang, Rabu (12/4) kemarin.

Kota Malang, Bhirawa.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang, Hj Dewi Farida Suryani, usai membuka pelatihan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang digelar oleh Forum Wartawan Kota Malang Selasa (12/4), di Balaikota Malang, berharap agar produk UMKM di Kota Malang bisa masuk toko moderen.
“Perkembangan UMKM di Kota Malang memang sangat besar. Saya mengapresiasi kegiatan ini karena bagus untuk pelaku UMKM. Harapannya bisa meningkatkan pendapatan UMKM, dan produksi UMKM ini bisa masuk toko moderen,” kata wanita yang karib disapa Umi Farida itu.
Jika  produk-produk UMKM juga bisa dijual di Alfamart, maka  nilai jualnya akan meningkat. Namun sebelum produk tersebut bisa di display di Alfamart, para pelaku UMKM bisa dibekali ilmu untuk memenuhi standart dari perusahaan ritel tersebut.
“Saya senang kalau produk UMKM bisa di display di Alfamart. Saya kira produk merek sudah layak jual. Tapi saya kira Alfamart punya standart, sehingga harapannya,  Alfamart bisa membantu baik dalam kemasan maupun mutunya,” ungkap Umi Farida.
Sementara itu, Regional Corcom Manager PT Sumber Alfaria Trijaya (SAT), M Faruq Asrori mengungkapkan,  pelatihan UMKM dari Alfamaret, merupakan upaya untuk   mengajarkan soal manajemen keuangan, cara mendisplay barang dan pelayanan konsumen. Ketiga hal tersebut memang secara umum, menjadi kelemahan para pelaku UMKM dan pedagang kecil.
“Selepas pelatihan, Alfamart terus berupaya melakukan pembinaan secara berkesinambungan,  melalui tim MRO (member relationship officer), sehingga produk UMKM benar-benar layak,” kata Faruq. Sedangkan bagi pelaku UMKM yang ingin memasukkan produknya ke Alfamart, dalam pelatihan ini juga akan dijelaskan soal persyaratan dan mekanismenya. Secara garisnya pelaku UMKM harus memiliki legalitas usaha, standar produknya harus sesuai dengan segmentasi pasar modern dan tempat produksi memiliki standart kebersihan yang ditetapkan dinas terkait.
“Akan kami jelaskan, misalnya adanya ketentuan dari dinas terkait. Biasanya soal BPOM, dinkes, ijin produksi industri rumah tangga, sertifikasi halal dan SNI,” jelasnya. Lebih lanjut, Faruq mengatakan jika visi Alfamart adalah menjadi jaringan ritel terkemuka yang dimiliki masyarakat luas, berorientasi pada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta bersaing secara global.
Sementara itu, Ketua Panitia Mohammad Taufik Bhirawa, menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Malang 103. Pelatihan tersebut diikuti sedikitnya 100 orang yang menjadi binaan Dinas Perindustrian dan Dinas Perdagangan. Mereka akan mendapatkan pelatihan mengenai manajemen keuangan, pelayanan konsumen dan cara mendisplay barang.
“Acara ini berawal dari hasil diskusi teman-teman wartawan. Kita ingin terlibat dalam memberikan spirit bagi pelaku UMKM agar tidak minder dalam persaingan pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Tidak hanya itu, forum wartawan ini juga ingin membekali mereka agar ekonomi masyarakat kecil semakin kuat,” kata Muhammad Taufik. Untuk itu, pihaknya menggandeng PT Sumber Afaria Trijaya (SAT) sebagai pengelola Alfamart yang sangat berpengalaman di bidang ritel. Hal ini diharapkan membawa hasil positif dengan ilmu yang didapat pelaku UMK untuk persaingan ritel modern.
“Siapa tahu setelah pelatihan ada yang bisa menjadi pedagang hebat atau menjadi pemasok barang-barang yang dijual di Alfamart,” jelasnya. [mut]

Rate this article!
Tags: