Imbau Wisatawan Sediakan Tempat Sampah

Kondisi TPA Tlekung (supriyanto/bhirawa)

Kondisi TPA Tlekung (supriyanto/bhirawa)

Kota Batu, Bhirawa
Wisatawan yang berkunjung di Kota Batu dihimbau untuk menyediakan tempat sampah atau kantong plastik di kendaraannya. Sehingga sampah bungkus makanan dan tisu tidak dibuang sembarang di pinggir jalan.
Himbauan ini sebagaimana disampaikan Kepala Bidang Kebersihan pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR), Kholid Mawardi, kepada bhirawa, Selasa (7/7).
Menurut Mawardi, membanjirnya wisatawan di Kota Batu saat liburan telah menyumbang kenaikan volume sampah rata-rata 10 persen dibanding hari hari-hari biasanya. Di hari biasa, volume sampah kota Batu mencapai 80 ton perhari dengan pertumbuhan volume sekitar 15 persen pertahun. Sampah ini didominasi oleh sampah rumah tangga, sampah pasar, serta pertanian.
Namun saat liburan, seperti saat long week end, libur sekolah dan libur hari raya Idul Fitri terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu sekitar 10 persen.
Peningkatan volume tersebut disumbang oleh sampah yang dibawa wisatawan, sampah dari tempat wisata, serta sampah hotel dan restoran. “Saat hari biasa, jumlah sampah dari sektor wisata memang rendah. Namun saat liburan, jumlahnya meningkat drastis,” kata Mawardi.
Dijelaskan, sebagai antisipasi pihaknya menyiapkan seluruh pasukan kebersihan untuk mengantisipasi jangan sampai jalan-jalan utama kota Batu kotor. “Kota Batu kan tempat wisata, puluhan ribu wisatawan akan datang merayakan lebaran di sini. Makanya kita akan antisipasi jangan sampai jalanan kotor oleh sampah dan daun kering karena sekarang musim kemarau,” tutur Mawardi.
Oleh karena itu, Mawardi menghimbau agar wisatawan tidak membuang sampah sembarangan. Dinas kebersihan telah memasang sejumlah tempat sampah di pinggir jalan dan tempat wisata.
“Sampah dari bungkus makanan dan tissu lebih baik disimpan di tempat sampah atau kantong plastik dalam mobil. Setelah sampai tempat wisata baru dibuang di tempat sampah yang tersedia di sana,” himbau Mawardi.
Sementara itu Kepala UPT TPA Tlekung Imron Suyudi mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan sampah di libur lebaran, pihaknya akan mengoptimalkan seluruh petugas pengangkut sampah dan petugas TPA.
“Petugas pengangkut dan petugas TPA akan tetap masuk saat libur lebaran, agar tidak terjadi penumpukan sampah di TPS-TPS, serta tempat wisata dan hotel,” tegas Imron.
Ditambahkan, berapapun sampah yang masuk, kita siap untuk melakukan pemisahan dan penimbunan. Sebab secara umum TPA Tlekung masih cukup memadai. Justru kekhawatiran Imron kalau sampai jalanan macet, karena hal itu akan menghambat proses pengangkutan sampah ke TPA Tlekung.
“Problem utama dalam pengangkutan sampah di hari libur adalah dampak kemacetan dijalur utama dan jalan masuk ke tempat wisata. TPA Tlekung ada di daerah bawah membuat kendaraan pengangkutan sampah dari TPS, desa-desa, tempat wisata dan pasar, kendaraan pengangkut harus melewati jalan Soekarno dan jalan raya Oro-oro Ombo yang selalu padat dan macet saat liburan. Karena kemacetan yang terjadi pergerakan kendaraan pengangkut sampah agak lamban.
“Terkadang kendaraan hanya bisa mengangkut 2 kali PP di siang hari. Makanya saat liburan, kita terpaksa mengoperasikan pengangkutan di malam hari,” tuturnya.
Keadaan bisa menjadi parah kalau kondisi hujan, seperti saat liburan Natal dan Tahun Baru. Kendaraan pengangkut tidak bisa memuat optimal karena volume sampah bertambah akibat tingginya kandungan air hujan.
Khusus untuk libur hari raya Idul Fitri, kenaikan volume sampah baru terjadi pada H-1, serta H+2 hingga H+7. Pada hari H dan H+1 lebaran, volume sampah dari pasar menurun akibat belum optimalnya kegiatan perdagangan di Pasar Besar Kota Batu. Tetapi volume sampah dari tempat wisata dan perhotelan naik tajam.  [sup]

Tags: