Industrial Gathering dan Innovation Expo, Upaya UM Dorong Industrialiasi Perguruan Tinggi

Sejumlah industri ikuti expo di UM Selasa 23/5 kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
Industrial Gathering dan Innovation Expo, untuk pertama kalinya di gelar Univeritas Negeri Malang (UM)13 perusahaan dari dalam dan luar negeri mengikuti even ini.

Prof. Dr. Muhammad alfian Mizar M.P, Kepala devisi HKI dan Kerjasama Industri UM, mengatakan, kegiatan Industrial Gathering ini digelar untuk mendekatkan perguruan tinggi dengan industri.

“Acara ini, supaya terjadi suatu kolaborasi antara perguruan tinggi dengan industri,” ujarnya di Hall Gedung Kuliah Bersama A19, Selasa (23/5) kemarin.

Disampaikan dia, dalam mengembangkan suatu produk ke depannya yang lebih baik dan unggul. makanya UM, melakukan join riset antara perguruan tinggi dengan industri.

“Rencana untuk pengembangan produk bagi industri, UM punya Iptek yang selalu berkembang. Maka Iptek tersebut bisa kita padukan untuk menyelesaikan persoalan industri,”tambahnya.

Termasuk untuk, untuk hilirisasi produk-produk Iptek yang diproduksi oleh perguruan tinggi menuju ke industri.

“Hilirisasi tersebut bisa dalam bentuk prototipe hasil riset. Jadi hilirisasi tersebut bisa dalam bentuk prototipe hasil riset dan kemudian dihilirisasi ke industri,” sambungnya.

Prof Alfian, lebih lanjut menyampaikan tujuan lainnya bisa membawa mahasiswa maupun dosen untuk magang ke Industri.

“Didalam kampus, pemberian ilmu atau transfer knowledge tidak hanya terbatas pada kurikulum yang sudah dirancang. Tapi bagaimana kurikulum itu kita sesuaikan dengan kebutuhan industri,’tandasnya.

Jadi, tanadanya tujuan dari kegiatan ini adalah kolaborasi dalam bentuk join riset, hilirisasi produk perguruan tinggi untuk dikomersialisasikan ke industri. Serta magang dosen dan mahasiswa ke industri supaya kurikulum UM bisa sesuai dengan perkembangan industri.

Disebutkan Alfian, dari 15 perusahaan yang diundang, hanya 13 perusahaan yang hadir. Dengan inovasi perguruan tinggi yang ditampilkan diantaranya simulator automotif yang digunakan untuk membantu pembelajaran di SMK maupun di Politeknik.

Ada juga energi terbarukan, salah satunya dengan memakai solar cell yang bisa dikendalikan dengan AI. “Ada juga teknologi tepat guna untuk industri menengah. Serta sistem atau model yang semua itu sudah dilindungi hak cipta dan patennya,”tukasnya.

UM sebutnya mempunyai 250 paten dan 5 ribu hak cipta,. Sedangkan tindak lanjut dari kegiatan Industrial Gathering ini, dia berharap, nanti ada komunikasi lebih lanjut dalam bentuk MoU bagi yang belum. Kemudian MoU tadi diwujudkan dalam bentuk Perjanjian Kerjasama (PKS) untuk pelaksanaan atau program lebih spesifik, yang tentunya harus win win solution.

“Kita berharap akan menumbuhkan income generating bagi UM. Jadi tidak berhenti di sini saja,” tukasnya. [mut.ina]

Tags: