H Imam Turmidi MHi
H Imam Turmidi MHi
Sejak resmi menjabat Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Kasi Bimas) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Situbondo, H Imam Turmidi MHi, harus banyak meluangkan waktunya untuk melakukan pencatatan pernikahan di 17 KUA se-Situbondo.
Pekerjaan ini meski terlihat enteng, tapi cukup menyita waktu untuk mendapatkan data yang valid. Sebab tak hanya pernikahan di KUA saja yang harus dicatat Seksi Bimas, persoalan rujuk, cerai dan talak juga intens di catat Imam Turmidi bersama stafnya.
Kata Imam Turmidi, selama kurun waktu 2017 silam, pihaknya bersama staf Seksi Bimas Kemenag Situbondo sedikitnya berhasil mencatat 5.638 pernikahan yang dilakukan mulai KUA Kecamatan Banyuglugur (wilayah Situbondo paling barat yang berbatasan dengan Kab Probolinggo), hingga KUA Kecamatan Banyuputih (wilayah KUA paling timur berbatasan dengan Kab Banyuwangi). “Catatan pernikahan paling tinggi ada di Kecamatan Panji (533), lalu disusul Kecamatan Besuki (528) dan Kecamatan Panarukan (509),” beber mantan Kepala KUA Kecamatan Kota Situbondo itu.
Masih kata Imam Turmidi, hal penting lain yang dicatat lembaganya diantaranya persoalan nikah dibawah umur. Dimana KUA yang paling tinggi diukir oleh KUA Kota Situbondo yang mencatat sebanyak 6 anak. Rangking kedua dan ketiga adalah masing masing KUA Banyuputih dan KUA Jangkar/Jatibanteng. “Sedangkan KUA Arjasa, Kapongan, Panarukan dan Suboh, masing masing mencatat 1 orang menikah dibawah umur,” papar mantan Kepala KUA Kecamatan Kendit itu.
Imam menuturkan, khusus untuk catatan pernikahan bulan Januari 2018 se-Kabupaten Situbondo sebanyak 536 pasangan. Dalam pernikahan bulan Januari ini, ada pasangan yang mengikuti program nikah gratis sebanyak 20 pasangan, masing masing di Kecamatan Jangkar (4 orang) dan Kecamatan Besuki (16 orang). “Khusus untuk pengajuan poligami sampai dengan bulan Januari 2018 angkanya nihil (0) dan pernikahan dibawah umur hanya 1 orang saja,” pungkas Imam Turmidi. [awi]
