Investor Bangun Pasar Anom Baru

Sumenep, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten Sumenep segera membangun pasar Anom Baru, korban kebakaran tahun 2007 yang menghanguskan 100 kios. Pembangunan pasar kali ini Pemkab setempat menggunakan investor murni, tanpa mengggunakan dana APBD.
Wakil Bupati Sumenep, Soengkono Siddik mengatakan, pembangunan pasar Anom Baru yang merupakan korban kebakaran tahun 2007 itu ditandai dengan penandatanganan MoU antara Pemkab dengan investor yakni PT Mitra Abadi Jaya Engineering Sidoarjo di Rumah Dinas Bupati Sumenep.
“Sekarang kami melakukan MoU dalam rangka akan dimulainya pembangunan pasar Anom Baru yang menjadi korban kebakaran 2007 lalu,” kata wakil Bupati, Rabu (12/03).
Wabup memaparkan, pembangunan pasca kebakaran itu akan dimulai tanggal 24 Maret 2014 dan akhir bulan Oktober pembangunan diprediksi sudah selesai dan ditempati oleh semua pemilik kios yang menjadi korban kebakaran sekitar 100 orang.
“Pemangunan tahap pertama itu berlantai dua sesuai bentuk yang dirancang sebelumnya dan pondasinya juga tetap menggunakan beton serta lantau dua juga dibeton,” ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk bangunan yang sudah ada, pihak investor akan membongkarnya secara keseluruhan. Sambil pembangunan berjalan, selama 3 bulan kedepan pihaknya akan merancang pembangunan tahap kedua.
“Apakah nantiĀ  ada MoU baru atau langsung dari MoU yang dilakukan sekarang ini untuk tahap kedua nanti,” tegasnya.
Wabup menambahkan, untuk pembangunan pasar kali ini akan dibangun sebanyak 140 lokal, sedangkan korban kebakaran berjumlah 100 kios.
“Kami tetap memprioritaskan korban kebakaran 2007, selebihnya akan diisi yang lain,” tuturnya.
Lebih lanjut Wabup Menyatakan, pembangunan pasar Anom Baru tahap pertama ini diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp 40 milyar, tapi tidak menggunakan dana APBD. “Anggarannya sekitar Rp 40 milyar,” imbuhnya.
Sementara itu, Humas PT Mitra Abadi Jaya, Adi Priyo Simbodo menyampaikan, setelah MoU pihaknya akan membangun langsung sehingga pada akhir tahun ini pasar terbesar di Sumenep ini bisa dinikmati masyarakat dan membantu mendongkrak perekonomian masyarakat.
“Sebelum akhir tahun ini pasar sudah bisa dinikmati oleh masyarakat Sumenep. Langkah awal kami akan melakukan pengamanan lokasi, akan bongkar konstruksi bangunan yang ada,” ungkapnya.
Sebelumnya, kebakaran pasar Anom Baru terjadi pada tahun 2007 dan menghanguskan 100 lokal kios. Pada tahun 2011, pemkab membangunnya dengan anggaran APBD sebesar Rp 8,1 milyar untuk tahap pertama, namun karena pembangunan tahap pertama itu dinilai tidak sesuai spesifikasi akhirnya Pemkab menghentikan pembangunan tersebut dan pelaksana proyek dimintai mengembalikan uang muka sebesar Rp 800 juta, karena pemkab telah membayar uang muka sebesar Rp 1,6 milyar setelah audit BPKP. [sul]

Rate this article!