Jadi Gaya Hidup, PT Semen Indonesia dan RPS Latih Pelajar Buat Vloq

Salah satu narasumber dari RPS Tuban saat memberikan materi bermedsos yang sehat dan tidak melanggar UU ITE.

Tuban, Bhirawa
Saat ini, Internet dan media sosial sudah menjadi bagian gaya hidup di tengah masyarakat. Bahkan orang sudah tidak canggung membagikan pengalaman pribadinya di Medsos dalam bentuk video.
Dalam video atau yang saat ini terkenal dengan Vlog terdapat campuran suara, gambar, teks maupun emosi si pembuat video. Hasil vlog bisa diupload di jejaring soaial baik youtube maupun instagram.
“Tak salah jika vlog sekarang sangat digemari,” kata Kasi Humas PT Semen Indonesia (SI) , Arif Zainudin saat membuka Workshop Milenial Vlog di SMAN 1 Kerek, Rabu (6/11/2019).
Suksesnya vlog, kata Arief ditentukan seberapa banyak subcribe maupun viewer medsos. Vlog saat ini sudah jadi trend, dan sesuatu itu jangan terlewatkan. Melalui workshop ini, peserta bisa mengambil manfaat dan trend positif vlog yang kekinian.
Tak kalah penting, kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi Semen Indonesia Cerdas. Tujuannya untuk membangun komunikasi dan membina kemitraan sekaligus mendukung produksi vlog yang menarik, berkualitas dan menjunjung tinggi nilai-nilai ketimuran.
Sementara itu, Ketua Ronggolawe Press Solidarity (RPS) Tuban, Khoirul Huda mengucapkan terimakasih kepada SMAN 1 Kerek yang telah memberi fasilitas berupa tempat dan waktu. Begitupula Semen Indonesia yang telah menyupport penuh kegiatan tersebut.
“Kami menyakini anak milenial sekarang memiliki media sosial. Atas dasar itulah, muncul keinginan mengajak belajar vlog,” imbuhnya.
Huda menegaskan, saat ini yang utama adalah bagaimana menggunakan medsos yang baik. Sekaligus cara ngevlog yang berkelas.
Usai workshop ini, semua peserta diminta menularkan ilmunya ke teman lainnya karena yang datang di acara ini hanya perwakilan.
“Setelah ini semua peserta kami harapkan mengikuti lomba vlog, karena hadiahnya juga menarik,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, keluarga besar SMAN 1 Kerek, Waka Kurikulum Sugiharto mengucapkan terimakasih atas kunjungan dan support Semen Indonesia dan RPS, dan berharap pelatihan ini nanti memberi bekal, dan ditularkan ke yang lain.
“Bahwa teknologi perkembangannya cepat sekali. Yang terpenting kalau teknologi diibaratkan sebilah pisau, maka kitalah yang bisa menentukan manfaatnya,” bebernya.
Sigiharto menambahkan, banyak masalah dan menjadi keprihatinan orang tua akan ketidakmampuan pelajar menggunakan gawai atau gadgetnya. Oleh karena itu, visi sekolah ini adalah beriman, terididik, berbudaya, dan peduli lingkungan.
“Secanggih apapun teknologi, kuncinya pada pengendalian diri. Sekarang ada UU ITE, bahwa gadget bisa membawa keberuntungan yang tinggi maupun ke masalah yang berat,” pesannya.
Diketahui, workshop ini kolaborasi antara SI, RPS, Dinas Pendidikan Jawa Timur di Tuban dan Kemenag. Ada lima titik yang direncanakan, pertama digelar di SMAN 1 Tuban, dilanjut di SMKN 1, SMAN 4, SMAN1 Kerek, dan terakhir di SMK Mambail Futuh Jenu. (Hud)

Tags: