Jadikan Jatim Barometer Bulutangkis Nasional

Mantan Ketua Umum PBSI Jatim Yakob Rusdianto (kiri), Ketua Yayasan Sudirman Suparjono (tengah) dan Edi Sabarudin saat melaunching buku Selayang Pandang GOR Soedirman. [wawan triyanto/bhirawa]

Mantan Ketua Umum PBSI Jatim Yakob Rusdianto (kiri), Ketua Yayasan Sudirman Suparjono (tengah) dan Edi Sabarudin saat melaunching buku Selayang Pandang GOR Soedirman. [wawan triyanto/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Jawa Timur masih menjadi salah satu barometer kekuatan bulu tangkis nasional, karena selama ini tidak pernah absen untuk mengirimkan atlet terbaiknya bergabung di Pelatnas atau membela Kontingen Indonesia di laga internasional.
Beberapa pemain besar lahir dari bumi jerbasuki mawabeaya, seperti, Njoo Kimbie, Rudy Hartono (juara All England 8 kali), Alan Budi Kusuma (emas Olimpiade), Sony Dwi Kuncoro (perunggu olimpiade) dan sederet nama lain. Hingga kini masih ada beberapa atlet asal Jatim yang bergabung di Pelatnas.
Keberhasil melahirkan atlet dunia itu tidak lepas dari pembinaan yang dilakukan oleh pengurus Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jatim yang terus melakukan pembinaan atlet.
Hal lain yang mendukung adalah, keberadaan GOR Soedirman yang selama ini menjadi kawah chandradimuka untuk menempa atlet Jatim. “GOR Soedirman bukan yang terbaik di level nasional, namun keberadaan sangat membantu untuk membina atlet Jatim,” kata Anggota Yayasan Sudirman, Yakob Rusdianto saat mendampingi Ketua Yayasan Sudirman, Suparjono pada acara launching buku “Selayang Pandang GOR Soedirman’, di Surabaya, Kamis (7/5).
Selain menjadi sarana latihan, venue yang berada di kawasan Kertajaya itu selalu digunakan untuk menggelar kejuaraan bulu tangkis, baik nasional (kejurnas) maupun event internasional. “Fasilitas ini harus dijaga, karena GOR Soedirman masih yang terbaik di Jatim,” kata Yacob yang juga mantan Ketua Umum PBSI Jatim itu.
Ketua Yayasan Sudirman, Suparjono, menjelaskan kalau selama ini GOR Soedirman ditangani dan dirawat oleh pihak yayasan. Mulai dari perawatan gedung maupun biaya operasional menjadi tanggung jawan pengurus. “Gubernur Jatim, Basofi memiliki peran yang sangat besar berdirinya GOR Soedirman,” kata pria yang juga mantan Kepala Dispenda Jatim itu.
Dalam buku Selayang Pandang GOR Soedirman menulis tentang sejarah berdirinya GOR Soedirman yang selama ini dikelola oleh Yayasan Sudirman. “Buku ini juga mengupas pentingnya keberadaan GOR Soedirman yang selama ini menjadi sarana pertandingan maupun pembinaan,” kata salah satu penulis, Budi H. [wwn]

Tags: