Jadikan Limbah Bernilai Tambah, Sulap Kaleng Bekas Jadi Mainan Vespa dan Truk

Mainan truk dan vespa dari kaleng bekas buatan Fatkurohman, warga Dusun Ngumpul, Desa Ngumpul, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang. [Arif Yulianto]

Kreativitas Fatkurohman, Pemuda Desa Ngumpul, Jombang
Kab Jombang, Bhirawa
Siapa bilang kaleng bekas tidak bernilai. Di tangan Fatkurohman, kaleng-kaleng bekas minuman bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar membuat miniatur vespa. Fatkurohman menciptakan limbah kaleng bekas minuman menjadi sebuah mainan yang mempunyai nilai jual. Ia merangkai kaleng bekas menjadi mainan vespa dan truk yang sangat unik.
Warga Dusun Ngumpul, Desa Ngumpul, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang ini merakit mainan vespa maupun truk di rumah sederhanannya tanpa peralatan canggih. Hanya dengan gunting, lem, dan alat seadanya, ia merangkai miniatur vespa dan truk. Kaleng dari berbagai merek dipreteli, lalu di ambil beberapa komponen yang diperlukan.
Sehari, Fatkhurohman sanggup membuat miniatur satu truk dan membutuhkan waktu dua hari untuk membuat vespa. Tergantung dari tingkat kerumitan dan kesulitan pembuatan. Ia mengaku, kepiawaiannya membuat miniatur vespa dan truk yang terbuat dari kaleng bekas berawal dari sebuah keisengan.
“Awal mula iseng membuat mainan, sekedar membuat mainan untuk anak saya. Dan mencontohnya di internet,” ujar Fatkhurohman, Selasa (5/11).
Dari situ, dia melihat miniatur truk buatannya cukup unik dan menurutnya laku untuk dijual. Dia pun mencoba untuk membuat beberapa miniatur truk lagi dengan berbagai model. “Saya buat lagi lebih banyak, dan ternyata dipasarkan juga lumayan banyak peminat,” tambahnya.
Fatkhurohman menjelaskan, bahan baku pembuatan miniatur truk dan vespa cukup mudah didapat yakni kaleng bekas sehingga dirinya juga mudah untuk membuat mainan tersebut. Terlebih, bahan-bahan yang digunakan untuk mainan semuanya dari bahan bekas yang dibelinya dari tempat rongsokan. “Kalengnya saya beli dari tempat rongsokan hanya 6000 rupiah per kilogram,” tuturnya.
Warna kaleng yang cukup unik membuat Fatkhurohman tidak perlu lagi mengecat mainan truknya. Namun, untuk mainan vespa, harus dilakukan pengecetan warna. Agar lebih terlihat menarik, dia juga menambahkan ornamen-ornamen seperti lampu yang dipasang di mainan buatannya.
Mainan miniatur truk maupun vespa yang sudah jadi langsung dijualnya melalui media sosial. Melalui pemasaran lewat media sosial itu lah itu mainan yang dibuat Fatkurohman mulai banyak dikenal orang.
Saat ini, pembeli mainan buatan Fatkhurohman tidak hanya berasal dari Jombang saja, namun bahkan sudah dari luar provinsi seperti Jakarta dan Medan. “Harganya sendiri saya jual untuk vespa mulai dari Rp 35 -Rp 110 ribu, sama juga untuk harga truknya,” pungkasnya. [Arif Yulianto]

Tags: