Jaga Bicara

H Sungkono

H Sungkono

H Sungkono
Sebagai anggota DPR RI, H Sungkono berusaha untuk menjaga perilaku dan bicara pantas dengan lawan bicaranya untuk menghindari supaya pembicaraan itu tidak dimanfaatkan orang lain untuk menjatuhkan dirinya, atau mungkin merugikan pihak lain.
Tidak dipungkiri, sebagai wakil rakyat haus berhubungan dengan banyak pihak. Tak heran acap memiliki beberapa grup WhatsApp (WA) di media sosial. Namun dia memilih membaca saja daripada menanggapi pendapat atau komentar dari koleganya di WA. “Namanya grup WA memang ada anggotanya yang berbicara begejegan yang tidak enak dibaca, namun saya membaca saja. Malas menanggapi komentar yang tidak bermutu,” tandasnya usai memberi pengarahan di empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara di Tanggulangin Sidoarjo, Sabtu (21/11) sore.
Meski demikian ia tidak keluar dari grup untuk menjaga hubungan baik dengan koleganya sesama wakil rakyat. Berkaitan dengan kasus perekaman pembicaraan Ketua DPR RI Setya Novanto dengan CEO PT Freport Maroef Syamsodin yang ramai akhir-akhir ini, menurut pandangan Sungkono,  itu akibat  Setya Novanto tidak menyaring teman bicara (tamunya). Wakil rakyat memang dan harus berhubungan dengan masyarakat luas, tetapi tentu saja harus menyaring siapa lawan bicaranya dulu. Apakah pembicaraan itu berhubungan dengan Tupoksi dan kewajiban anggota dewan atau tentang hal-hal lain. Kalau membaca berita yang beredar di mass media, materi pembicaraan itu merupakan domain eksekutif. “Seandainya itu menimpa saya, tentu saya akan menolak pertemuan itu. Untuk apa berbicara tentang hal yang bukan menjadi domain kita. Prinsipnya kita harus bisa jaga bicara. Selain itu  bolehkan kita menolak tamu yang tidak berurusan dengan pekerjaan kedewanan,” ujarnya.
Diakuinya selama menjadi anggota DPR RI sangat banyak godaan yang bertalian dengan uang, tetapi juga banyak jebakan maut. Dalam rapat-rapat di Senayan, bersikap diam saja bisa menghasilkan uang. Kalau dirinya mau, dengan mudah uang mengalir. Ia mengambil contoh tentang permintaan subsidi PLN kepada pemerintah, Sungkono menentang habis-habisan subsidi itu sehingga akhirnya diputuskan DPR RI tidak menyetujui besaran  subsidi  yang diminta PLN. Begitu pula dengan permintaan subsidi beberapa BUMN, Sungkono bersikap sangat kritis dalam Rapat Anggaran DPR RI, akhirnya BUMN itu gagal mendapatkan subsidi yang diharapkan.
Sebenarnya sederhana saja, bila mau aman dalam menjalankan fungsinya sebagai wakil rakyat. Jalankan saja fungsi legislasi, pengawasan dan budgeting. Dalam keseharian ia menjalankan hidup sehat dengan menjauhkan diri dari dunia malam, menghindari bermain karaoke. “Rupanya kebiasaan saya yang tidak doyan karaoke, hiburan malam, dan berbicara sopan dan proporsional serta menjaga hubungan baik dengan koleganya di DPR RI bisa menghindari ekses yang tidak baik. Selama ini saya nyaman dan aman bekerja,” tandasnya. [hds]

Rate this article!
Jaga Bicara,5 / 5 ( 1votes )
Tags: