Jahitan Seragam Belum Beres, Pelantikan 239 Kades Terkatung-katung

Usmalik

Tulungagung, Bhirawa
Rencana pelantikan 239 kepala desa (kades) terpilih hasil Pilkades Serentak 2019 pada 9 Juli lalu masih terkatung- katung. Sayangnya terkatungnya jadwal pelantikan ini dikarenakan penyediaan seragam dinas kepala desa yang belum jelas kapan selesainya.
Sebelumnya berhembus kabar pelantikan kepala desa ini akan dilaksanakan pada tanggal 11 September mendatang. Namun Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Setda Kabupaten Tulungagung, Ir Usmalik pada Bhirawa, Minggu (1/9), mengatakan belum bisa memastikan kapan pelaksanaan pelantikan kades secara massal itu.
“Belum ada kepastian. Hanya perkiraan saja. Sekitar pertengahan atau akhir September 2019,” ujarnya.
Usmalik juga membenarkan belum jelasnya jadwal pelantikan kades terbentur dengan kesiapan seragam para kades terpilih. “Iya info dilapangan memang seperti itu,” ucapnya.
Informasi yang diperoleh Bhirawa menyebutkan, pelantikan 239 kades terpilih yang sudah direncanakan pada tanggal 11 September 2019 bisa jadi gagal terlaksana.
Masalahnya, penjahit yang telah ditunjuk untuk menjahit seragam kades tidak sanggup memenuhi batas waktu selesai pada tanggal 11 September. Penjahit itu memperkirakan baru dapat menyelesaikan penjahitan seragam kades pada akhir bulan ini.
Usmalik ketika ditanya apakah penunjukan penjahit itu atas inisiatif Bagian Administrasi Pemerintahan Setda Kabupaten Tulungagung, membantahnya. Menurut dia, pengadaan baju seragam kades dananya sudah diberikan melalui desa.
“Dana BK lewat desa,” terangnya.
Sedang terkait kabar tidak semua dari 239 kades akan dilantik pada September ini karena ada pejabat (Pj) kades yang jabatannya masih sampai Desember 2019, Usmalik mengatakan masih belum bisa menjawabnya.
“Kami masih perlu mendalaminya,” katanya.
Seperti diketahui, pilkades serentak 2019 di Tulungagung dilaksanakan pada Selasa (9/7) lalu. Pelaksanaan pilkades serentak yang jadwalnya atas usulan AKD (Asosiasi Kepala Desa) Tulungagung tersebut berlangsung aman dan kondusif.
Sejumlah kades petahana tumbang dalam pilkades serentak itu. Dari 128 kades petana yang tercatat kembali bertarung, sekitar 25 persen di antaranya tidak terpilih lagi atau kalah dari penantangnya. (wed)

Tags: