Jamaah Aboge Awali Puasa Hari Rabu

Kiai Mariye menunjukkan kitab berisi perhitungan aboge.

Kiai Mariye menunjukkan kitab berisi perhitungan aboge.

Probolinggo, Bhirawa
Jamaah Islam Aboge yang tersebar di beberapa Kecamatan di Kabupaten Probolinggo memulai ibadah puasa pada hari Rabu Wage, atau tanggal 8 Juni 2016 mendatang. Itu sesuai dengan perhitungan berdasarkan kalender Islam sesuai dengan kitab jamaah tersebut. Hal ini diungkapkan Kiai Mariye, tokoh Jamaah Aboge Probolinggo, Selasa (7/6) di rumahnya.
Suasana menyambut Bulan Ramadan Islam Aboge terlihat di kampung Aboge Dusun Wuluhan Desa Leces, Kecamatan Leces. Aktivitas warga tampak seperti biasa, hanya saja para suami sibuk membuat dinding dari batang bambu, untuk mengganti dinding rumah yang rusak, untuk persiapan menyambut lebaran nanti.
Sementara itu, para ibu sibuk mengiris bawang dan sayur mayur untuk keperluan bumbu masak untuk persiapan masakan makanan untuk sahur besok lusa. Hampir setiap tahunnya, jadwal awal Ramadan yang ditentukan jamaah ini selalu berbeda selisih dua atau satu hari dengan yang ditentukan oleh pemerintah.
“Saya puasa lusa, tepatnya Rabu. Saya berkeyakinan jamaah Aboge sejak nenek moyang, saya masih makan dan belum menunaikan ibadah puasa,” ujarnya.
Jamaah Aboge sendiri berpedoman pada perhitungan berdasarkan kalender Islam yang diatur dalam kitab Mujarobah. “Kami menyebutnya dengan keyakinan Aboge, tahun Alif Rebo Wage,” kata dia.
Untuk tahun ini hitungannya Da Nam Ro, atau Bulan Ramadan, hari ke enam pada tahun baru Islam, pasaran hari dua, untuk rumus tahun ini adalah Ja Mat Pon, artinya tahun Jim awal satu Muharam jatuh pada Jumat Pon. Jadi bulan Ramadan jatuh pada hari Rabu Wage.
Aboge awal puasa lusa hari Rabu Wage, dengan hitungan Danamru, Aboge selalu berbeda. Di wilayah Probolinggo sendiri, kurang lebih ada 900 jamah Aboge yang tersebar di 10 desa di 4 Kecamatan, di antaranya adalah Kecamatan Dringu, Leces, Bantaran, dan Kecamatan Tegal Siwalan.
Memang sebagian besar umat Islam sudah mulai berpuasa hari Senin kemarin. Namun tidak demikian dengan Jamaah Aboge (Tahun Alif Rabo Wage). Ratusan anggota Jamaah Aboge yang tersebar di sejumlah desa di Kabupaten Probolinggo baru berpuasa mulai Rabu besok.
Seperti diketahui, sesuai Tahun Jawa yang dipedomani jamaah Aboge, perhitungan tahun berputar selama kurun 8 tahun. Yakni, Alif Rabo Wage (Aboge), disusul Ha’ Ahad Pon (Hakadpon), Jim Awal Jumat Pon (Jimatpon), Za’ Selasa Pahing (Zasahing), Dal Sabtu Legi (Daltugi), Ba’ Kamis Legi (Bamisgi), Wawu Senin Kliwon (Waninwon), dan Jim Akhir Jumat Wage (Jimatge). Permulaan bulan (tanggal 1) dihitung sesuai patokan kurun waktu 8 tahun itu.
“Untuk memudahkan ingatan, Jamaah Aboge biasa menyingkat dengan kata-kata yang menarik ‘Aku Harus Jaga Zahro, Dari Berandalan Waru Jinggo.’ Aku sama dengan Alif, Harus sama dengan Ha’, Jaga sama dengan Jim Awal, Zahro sama dengan Za’, Dari sama dengan Dal, Berandalan sama dengan Ba’, Waru sama dengan Wawu, Jinggo sama dengan Jim Akhir,” tandas Kiai Mariye.
Tahun ini, kata Kiai Mariye, bertepatan dengan Ba’ Kamis Legi (Bamisgi), yang menjadi pedoman untuk menghitung awal bulan (tanggal 1). Tetapi setiap bulan juga berpedoman pada pola-pola tertentu. Untuk menghitung 1 Ramadan misalnya, pola yang dipakai adalah “Don Nem Ro” (bulan Romadon, hari Enem, pasaran Loro). [wap]

Rate this article!
Tags: