Ahmad Subhan
Ahmad Subhan
Menjadi pimpinan dan juga pengamat aktivitas Gunung Bromo membuat Ahmad Subhan (33) tidak bisa pulang setiap hari. Apalagi dalam kondisi saat ini di mana Gunung Bromo menunjukkan peningkatan vulkanis. Kepala PMVBG pos pantau gunung api Bromo yang berada di Dusun Cemoro Lawang Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo dituntut untuk selalu siaga.
Subhan mengatakan dalam mengamati aktivitas Gunung Bromo tidak ada hal yang cukup istimewa, selain bisa menginformasikan apa yang dibutuhkan kepada masyarakat. Informasi tersebut sangatlah berguna apalagi ketika aktivitas Gunung Bromo menjadi siaga.
“Keberadaan kami di sini sebagai pusat informasi. Kami mempunyai tugas yang penting untuk terus update aktivitas Bromo. Kalau masih ada pengunjung yang mendekat pada kawah, itu ada satker lain yang bertugas,” kata pria kelahiran Banyuwangi ini.
Tugas yang begitu penting itu membuat keluarga kecilnya sering kali ditinggalkan demi tugas. Subhan tak membantahnya soal itu, terlebih saat ini status Gunung Bromo masih menunjukkan aktivitas peningkatan.
“Dengan tugas seperti ini membuat saya sendiri jarang pulang. Saya kerap kehilangan momen bersama keluarga dan anak-anak” ungkap ayah dari Naufal Alfarizi dan Muhamad Affan ini.
Karena kondisi seperti itu, pria yang beralamat di Jalan Mastrip Kota Probolinggo ini pernah mendapati salah satu puteranya melakukan mogok makan. “Pernah anak saya itu mogok makan. Karena memang kangen dengan papanya,” ucap Subhan yang menempati kantornya di Bromo sejak awal 2010.
Karena tidak mau mendapati anaknya malas makan, akhirnya setiap enam hari sekali Subhan membiasakan diri untuk pulang meski hanya sebentar.
“Sore pulang, esoknya pagi-pagi sekali sudah harus ada di pos lagi. Saya sendiri tetap terus berkoordinasi dengan teman yang ada di kantor,” pungkas suami Erna Listyawati ini. [wap]
