Nomor 2 dari kiri Dadan Kushendarman Dirut PT Debindo Mitra Tama saat Gathering.
Surabaya, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr.Soekarwo minta, agar pelaksanaa Jatim Fair 2017 lebih mengarah pada Bisnis to Bisnis (B To B) hal tersebut dimaksudkan agar tidak berkutat pada sekedar pameran produk unggulan Jatim semata, jadi sudah waktunya mengarah ke bisnis setelah produk Jatim sudah terkenal.
Demikian, Dadan Kushendarman Dirut PT Debindo Mitra Tama yang ditemui usai acara gatrhering di Grand City Surabaya, Kamis (30/3) kemarin.
Menurutnya permintaan B to B itu murni dari gubernur Jatim karena melihat perkembangan produk unggulan Jatim yang semakin membaik bahkan semakin meningkat, “Kualitasnya ekspor pantasnya ya sudah lebih banyak mengarah ke bisnis,”tambah Dadan menirukan gubernur.
Sebagai pelaksanakan Jatim Fair yang sudah bertahun tahun dilakukan di Grand City, Dadan mengakui terus meningkat, baik dari segi peserta, pengunjung, serta transaksi. Dileaskan bahwa pada 2016 pengunjung mencapai 202.000, transaksi mencapai Rp 58,1 M, peserta tetap mencapai 360, dengan 550 stan dari berbagai Indonesia, dan luar negeri yang meliputi USA, China, Thailand , Malaysia, Singapura dan Korea.
Diharapkan Dadan untuk 2017 ini ada peningkatan yang signifikan misalnya untuk pengunjung ditartget 2010.000, selama 11 hari yakni 5 s/d 15 Oktober 2017, transaksi Rp 60 M, serta yang lain lain juga meningkat, apalagi nanti sudah menjadi B to B. Yang jelas provinsi yang akan ikut 15, kalau 2016 masih 12 provinsi saja. apalagi kalau nanti sukses kerjasama dengan Trate Expo Indoneaia (TEI),” Maka akan lebih sukses,” harap Dadan.
Jatim Fair sudah banyak yang akan menarik ke beberapa provinsi, hal ini menurut Dadan bisa dimaklumi karena produk unggulan Jatim sudah bisa bersaing bahkan lebih unggul dari produk luar negeri,” Makanya banyak yang ingin menatik Jatim Fair, kita berhatap jangan sampai Jatim Fair kemana mana, di Jatim saja kalau ada yang ingin bergabung dipersilahkan saja,” pungkas Dadan Kushendarman. [ma]
