Jatim Minim Tenaga Gizi

Surabaya, Bhirawa
Bertambahnya jumlah penduduk di Jatim tidak diimbangi dengan penambahan jumlah tenaga kesehatan gizi. Dari data yang diperoleh, Jatim krisis tenaga kesehatan gizi sebanyak 6.771 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Jatim dr Suharsono mengatakan, saat ini jumlah tenaga kesehatan gizi 1.717 orang dan kebutuhannya mencapai 8.488 orang. Banyak tenaga kesehatan gizi mengumpul di beberapa daerah besar seperti Surabaya, Gresik, Malang dan Sidoarjo. Untuk daerah-daerah terpencil masih jarang ditemukan tenaga kesehatan gizi.
”Jangankan  tenaga kesehatan gizi, dokter saja masih minim,” ujarnya.
Menurutnya, keberadaan tenaga kesehatan gizi diperlukan untuk mensosilisasikan dan menginforasikan gizi ke masyarakat. Masyarakat akan memperoleh inforamasi yang benar dalam memenuhi asupan gizinya.
”Untuk masyarakat awam maka tenaga kesehatan gizi perlu memberikan informasi tentang asupa yang layak untuk dikonsumsi,” terangnya.
Dijelaskannya, kebutuhan tenaga gizi di Jatim sangat mendesak karena dari persebaran rumah sakit dan puskesmas yang ada di Jatim tidak semua memiliki tenaga kesehatan gizi. Jika dlihat junlah rumah sakit dan puskesmas milik pemerintah sangat banyak. Untuk rumah sakit perintah jumlahnya mencapai 52 rumah sakit dan puskesmasnya mencapai angka 970 puskesmas.
”Memang idealnya satu puskesmas punya dua, akanteapi jika tidak ada maka satu tenaga kesehatan gizipun bisa. Yang penting ada dulu mengingat kondisi yang tidak memungkinkan,” ucapnya.
Pria berkacamata ini mengungkapkan, untuk mengatasi kekurangan tenaga kesehatan gizi diharapakan ada peran serta dari pemerintah daerah untuk bersama-sama mengalokasikan anggaran untuk merekrut tenaga kesehatan gizi lewat jalur Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
”Memang berat jika menglokasikan banyak CPNS untuk tenaga kesehatan gizi, kerena pos-pos yang lain juga kosong dan butuh penerimaan tenaga yang banyak pula,” ucapnya.
Sememntara itu menanggapi pernyataan di atas, salah satu warga Surabaya, Vita mengaku dirinya sangat menyesalkan upaya pemerintah daerah dalam merekrut tenaga kesehatan gizi. Menuruntya, dengan formasi penerimaan CPNS yang minim, memperkecil pemenuhan tenaga kesehatan gizi yang ada di rumah sakit dan puskesmas milik pemerintah.
”Jika dilihat lulusan kampus dari jurusan gizi sangat banyak akantetapi tidak semua lulusan berkesempatan untuk berkerja di rumah sakit dan puskesmas,” terangnya. [dna]

Rate this article!
Jatim Minim Tenaga Gizi,5 / 5 ( 1votes )
Tags: