Jatim Perlu Bentuk Bank Khusus Perempuan

Balitbang Jatim, Dr Ir Priyo Darmawan MSc didampingi Kepala Bidang Kemasyarakatan Balitbang Jatim, Drs Dwi Lando MSi saat akan membuka seminar hasil litbang bidang kemasyarakatan di ruang Sasana Krida, Balitbang Jatim.

Balitbang Jatim, Dr Ir Priyo Darmawan MSc didampingi Kepala Bidang Kemasyarakatan Balitbang Jatim, Drs Dwi Lando MSi saat akan membuka seminar hasil litbang bidang kemasyarakatan di ruang Sasana Krida, Balitbang Jatim.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat ekonomi perempuan di pedesaan, maka ada tawaran model yang diungkapkan dalam hasil seminar hasil penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Jatim bidang Kemasyarakatan, yaitu perlunya membentuk bank khusus perempuan terutama perempuan miskin.
Model solusi pembentukan bank khusus perempuan ini, diilhami dari gerakan Grameen Bank di Bangladesh dan Bank Gakin di Jember. Selain itu juga ada tawaran model lainnya dengan penyusunan program pemberdayaan ekonomi perempuan dengan fokus pengembangan usaha perempuan.
“Hasil penelitian dan pengembangan bekerjasama antara Universitas Brawijaya dengan Balitbang Jatim seperti ini diharapkan bisa menjadi manfaat. Hasil penelitian ini berlatarbelakang bahwa saat ini perempuan pengusaha mikro dan kecil (dalam hal ini kelompok usaha bersama perempuan pedesaan di Jatim) masih dalam kondisi yang belum menggembirakan,” kata Kepala Bidang Kemasyarakatan Balitbang Jatim, Drs Dwi Lando MSi, Senin (23/11).
Dikatakannya, selain penelitian dan pengembangan pemberdayaan masyarakat ekonomi perempuan, juga ada tiga penelitian dan pengembangan yang juga dipaparkan. Hasil litbang itu diantaranya seperti kajian penguatan kelembagaan dan infrastruktur agro industri dalam mendukung kemandirian dan pemberdayaan masyarakat menuju MEA (masyarakat ekonomi ASEAN).
“Kajian ini dibutuhkan untuk mengetahui dan menganalisis kondisi peran kelembagaan juga dukungan infrastruktur serta strategi  penguatannya dalam mendukung kemandirian dan pemberdayaan masyarakat menuju MEA,” katanya.
Selain itu juga ada strategi pemberdayaan masyarakat miskin melalui pengembangan pola kemitraan usaha ekonomi produktif di Jatim bekerjasama dengan Universitas Jember. Terakhir, peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat pesisir melalui pengembangan agro industri kreatif yang juga bekerjasama dengan Universitas Brawijaya.
“Hasil penelitian peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat pesisir ini lebih mengarah pada peningkatan sumberdaya manusia yang memiliki ketrampilan yang baik dalam penguasaan teknologi sangat mutlak diperlukan,” katanya.
Lando juga mengatakan, kalau kegiatan hasil seminar litbang ini juga bertujuan untuk meningkatkan jejaring kerja antara lembaga penelitian, birokrasi, dan akademisi dalam rangka meningkatkan kualitas hasil penelitian.
Sebelumnya, saat membuka kegiatan hasil seminar bidang kemasyarakatan di ruang rapat Sasana Krida, Kepala Balitbang Jatim, Dr Ir Priyo Darmawan MSc mengharapkan hasil penelitian yang telah diseminarkan dapat memberikan manfaat dan diterapkan dalam masyarakat sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jatim.  [rac]

Tags: