Jelang Idul Adha, Pemkot Malang Siapkan Pemeriksaan Hewan Kurban

foto ilustrasi

Kota Malang, Bhirawa
Menjelang hari raya Idul Kurban tahun 2017 Pemerintah Kota Malang, akan  melakukan pemeriksanaan hewan di stand penjual hewan qurban atau yang biasa kita sebut pasar kaget di lima kecamatan Kota Malang.
Pemeriksaan, hewan qurban itu,  menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Sri Winarni,  akan dilakukan pada tanggal 28 – 30 Agustus 2017. Ini untuk memastikan hewan qurban yang di jual di Kota Malang dalam kondisi sehat dan aman.
“Banyak sekali hewan qurban, dari luar daerah, kambing datang dari Kabupaten Malang, Lumajang, Pasuruan Trenggalek  dan Blitar, sedangkan sapi ada yang dari luar pulau termasuk dari Madura, bahkan ada yang dari Provinsi Bali,”imbuhnya.
Karena itu,  harus dilakukan pemeriksaan, agar hewan yang akan disembelih saat idul qurban nanti, harus benar-benar sehat. Karena akan dikonsumsi oleh masyarakat Kota Malang.
Selain itu, pemeriksaan ini juga bertujuan agar hewan kurban yang dijual memenuhi kriteria sesuai dengan peraturan yang berlaku serta dapat diberikan label sehat dan  cukup umur.
Proses pelaksanaan Idul Qurban, akan menjadi perhatian penuh  oleh Pemkot Malang, tidak saja pada pemeriksaan hewan yang masih hidup, namun Pemkot juga akan mengawasi pada proses penyembelihan dan setelah penyembelihan.
Tim Pemkot akan dibantu oleh para dokter hewan dan Universitas Brawijaya (UB), merke akan turun langsung ke mushola dan masjid yang ada di Kota Malang, untuk memastikan daging qurban sehat di konsumsi.
“Pemeriksaan Antemortem (sebelum) dan Postmortem (sesudah) di tempat penyembelihan dengan tujuan agar daging kurban yang dihasilkan adalah  Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (Asuh),” ujar Sri Winarni.
Pihaknya berharap, pelaksanaan penyembelihan hewan qurban tahun ini, berjalan seperti tahun lalu. Tahun lalu seluruh hewan qurban dinyatakan layak konsumsi. Hanya ada bagian dalam hewan  atau organ yang rusak. Namun penyelenggara sudah mengantisipasi dengan tidak  membagikan bagian yang rusak.
“Biasanya ada organ tubuh yang rusak, tetapi tidak berpengaruh pada daging kurban. Bagian organ yang rusak langsung dibuang tidak usah dibagikan. Tahun ini kami berharap para takmir masjid dan panitia qurban untuk lebih teliti lagi,”imbuhnya.
Ketelitian panitia mulai dari proses penyembelihan sampai pada pebagian sangat dibutuhkan. Agar jika ada masalah bisa segera diketahui dan diambil jalan terbaik. Itulah sebabnya Pemkot berharap adanya hasil daging yang Asuh.
“Kegiatan sebelum perayaan Hari Raya Idul Adha tahun ini sudah  dimulai dengan diseminasi Juleha (Juru Sembelih  Hewan Halal), untuk penyembelih di mushala dan masjid di Kota Malang,”tuturnya.
Kegiatan  dilaksanakan mulai 21 – 25 Agustus 2017 di Hotel Pelangi dan praktek di RPH (Rumah Potong Hewan) Kota Malang.
Sementara itu, pantauan Bhirawa dilapangan, di sejumlah tempat di Kota Malang,  sudah dipadati oleh pedagang kambing dadakan. Ribuan kabing dan ratusan sapi, sudah dipajang oleh para pedagang. Bahkan diantara mereka ada yang sudah membawa daganganya  dua Minggu yang lalu. [mut]

Tags: