Jelang Idul Adha, Stok Daging Situbondo Alami Surplus

Beberapa ekor sapi siap disembelih untuk memenuhi kebutuhan stok daging di Kabupaten Situbondo menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 H. [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Sepekan menjelang perayaan Idul Adha 1444 H, stok kebutuhan daging di Kabupaten Situbondo sangat mencukupi dan bahkan lebih atau surplus. Kepastian ini disampaikan langsung Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Situbondo, Akhmad Junaidi, melalui Kepala Bidang (Kabid) Sarana Prasarana, Disnakkan, Dakiri, di ruang kerjanya, Kamis (22/6).

Menurut Dakiri, pada prinsipnya kebutuhan stok daging menjelang Idul Adha sangat mencukupi. Kata Dakiri, kecukupan stok daging ini dibuktikan oleh banyaknya permintaan daging dari pembeli lokal Situbondo.

Bahkan, ucap Dakiri, permintaan daging dari luar Kabupaten Situbondo juga terpenuhi dengan baik. Artinya, lanjut Dakiri, permintaan kebutuhan daging mengalami kelebihan alias surplus. “Ini bisa dibuktikan oleh Disnakkan Kabupaten Situbondo,” ujar Dakiri.

Masih kata Dakiri, khusus harga daging jelang perayaan Idul Adha masih stabil. Ini juga didukung oleh harga daging pada tahun sebelumnya yang dilakukan secara tawar menawar dan sesuai dengan kesepakatan dari dua belah pihak sehingga terjadi transaksi. Ini didukung oleh adat Situbondo yang tidak menganut azas kiloan dalam setiap transaksi melainkan menggunakan azas per ekor. “Ya peternak tidak mau kalau transaksi kiloan. Blantik sapi juga tidak mendukung. Artinya sesuai kesepakatan tawar menawar,” kupasnya.

Lebih jauh Dakiri memastikan, sapi di Situbondo sampai saat ini belum ada yang terjangkit virus PMK atau LSD yang belakangan mulai viral di tengah masyarakat Nusantara. Sehingga, lanjutnya, masyarakat Situbondo dijamin aman untuk mengkonsumsi daging sapi yang beredar.

“Ya ini untuk penyakit hewan sebenarnya bukan kewenangan saya untuk menjelaskan melainkan bidang lain. Namun saya bisa menambahkan, bahwa ciri-ciri ternak terkena SLD ada perubahan pada struktur yang ditandai dengan benjolan pada kulit. Untuk mencegah PMK kami sudah melakukan vaksinasi minimal dua kali,” urainya.

Pria kalem itu memastikan, jika sapi sudah menjalani vaksinasi dua kali maka konsumsi daging dijamin akan aman. Dan hingga saat ini, tuturnya, ternak sapi yang terdeteksi virus PMK di Kabupaten Situbondo angkanya nol. “Namun meski nol, kami di Kabupaten Situbondo tetap waspada dan selalu intens untuk melakukan pengawasan,” ungkapnya.

Khusus pemotongan daging kurban, Dakiri menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan di RPH Situbondo sehingga daging yang dikonsumsi dijamin sehat dan higienis karena memiliki sanitasi yang bagus. Kebijakan ini, aku Dakiri, sudah berlaku setiap tahun untuk seluruh masyarakat Situbondo. “Kalau soal berapa ekor sapi yang disiapkan untuk perayaan hari raya idul Adha, kami tidak bisa memastikan karena setia mendekati idul adha, jumlah sapi yang disembelih selalu fluktuatif,” pungkas Dakiri. [awi.iib]

Tags: