Jelang Lebaran, Kondisi Keuangan KPRI Raung Kabupaten Situbondo Aman

Jajaran pengurus KPRI Guru-Guru Raung Situbondo tampak kompak saat mengadakan RAT belum lama ini. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Adanya kabar selentingan bahwa Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Guru-Guru Raung Kabupaten Situbondo mengalami gangguan keuangan, dibantah serius oleh sejumlah pengurus Jumat (30/4). Kabar itu sengaja dihembuskan oleh oknum yang tak bertanggung jawab yang menginginkan nama KPRI Raung jatuh di tengah masyarakat dan para penabung. Justeru sebaliknya, kondisi keuangan KPRI Raung saat ini masih aman dan stabil.

Ketua KPRI Raung Situbondo Yanto Hadrianus melalui sambungan telepon mengatakan, awal munculnya kabar negatif itu dipicu oleh kesalahpahaman anggota saat RAT diadakan pada Februari 2021 lalu. Sejumlah anggota KPRI Raung menilai kondisi keuangan Raung mulai tidak stabil. Mengacu pada hal tersebut, sejumlah anggota lalu mengajukan penarikan dana yang ditabung di KPRI Raung. “Sehingga juga berdampak bagi anggota lain yang ikut ramai ramai menarik dana tabungannya. Dengan kondisi seperti itu pengurus KPRI Raung melakukan pertemuan agar semua dana anggota yang ditarik bisa terbayarkan,” aku Yanto.

Seiring berjalannya waktu, jumlah anggota KPRI Raung Situbondo yang melakukan penarikan terus bertambah. Buktinya, antrian penarikan dana tabungan hingga bulan Juni 2021, sudah tembus angka Rp 10 miliar. Untuk mensiasati kondisi ini, aku Yanto, pengurus KPRI Raung melakukan sistem antrian karena dana yang ditarik cukup besar. “Untuk memenuhi tarikan dana anggota yang jumlahnya begitu besar, kami harus menjual sebagian asset yang ada. Misalnya tanah, ruko dan aset yang lain. Ini memerlukan kesabaran dari anggota KPRI. Tidak mungkin angka yang begitu besar langsung dipenuhi dengan cepat,” papar pria yang juga pengurus PGRI Situbondo itu.

Yanto mengakui, setiap menjelang perayaan lebaran, para anggota KPRI Raung rutin menarik tabungannya. Namun untuk penarikan tahun 2021 ini berbeda dengan tahun tahun sebelumnya, karena angka tabungan yang ditarik sangat besar. Untuk menjaga kondusivitas, urai Yanto, KPRI Raung menjamin semua uang anggota masih aman dan tidak ada upaya penyalahgunaan dari pengurus.

“Saya jamin semua tabungan anggota aman di KPRI Raung. Jumlah perputaran uang di jaminan BPKB saja sebanyak Rp 50 miliar. Masih belum dihitung aset lain yang ada di SPBU Landangan. Sekali lagi saya jamin keuangan anggota KPRI Raung aman,” ungkap pria yang kini juga menjabat sebagai Korwil Pendidikan Kecamatan Mangaran Kabupaten Situbondo itu.

Di sisi lain, Sekretaris KPRI Raung Situbondo, H Sunaryadi memberikan jaminan yang sama kepada semua anggota seperti yang dipaparkan Ketua KPRI Raung Yanto Hadrianus. Dalam pandangan Sunaryadi, uang yang ditabung di KPRI Raung diputar kepada sejumlah usaha lain.

Misalnya, pembukaan tiga swalayan, usaha pengadaan tanah, usaha hunian kos-kosan, usaha jaminan BPKB dan sebagainya. Nilai semua usaha tersebut, aku Sunaryadi, jumlahnya cukup besar hingga mencapai puluhan miliar rupiah. “Maka ketika muncul ada kabar kondisi keuangan KPRI Raung bersamalah, itu sangat tidak benar. Karena aset-aset kami diluaran masih besar. Termasuk aset pengelolaan SPBU di Landangan itu,” pungkas H Sunaryadi.[awi]

Tags: