Jembatan Menuju Kesuksesan dengan Membaca

Sekdaprov Jatim, Dr AKH Sukardi MM didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provisi Jawa Timur, Drs Sudjono MM berfoto bersama dengan para siswa yang membaca dengan metode speed reading, usai pengarahan dalam kegiatan Rapat Sinkronisasi Program Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, Rabu (1/2).

Pemprov, Bhirawa
Pemprov Jatim melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur melangsungkan kegiatan Rapat Sinkronisasi Program Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Kegiatan bertujuan untuk sinkronisasi dan penyelarasan program/kegiatan antar lembaga perpustakaan dan kearsipan se Jatim.
Ketika membuka Rapat Sinkronisasi Program Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim , Sekdaprov Jatim Dr H Sukardi mengatakan, ada berbagai cara menuju kesuksesan. Salah satu caranya yaitu dengan membaca.
Dikatakannya, jika seseorang ingin sukses, cerdas dan pintar seharusnya seringkali membaca buku.  “Dengan membaca buku maka akan mengenal dunia. membaca merupakan jembatan menuju kesuksesan,” katanya, Rabu (1/2).
Lebih lanjut, Sekdaprov Jatim mengatakan, berdasarkan survei UNESCO, saat ini indeks minat baca masyarakat Indonesia masih berada pada angka yang sangat rendah dibanding dengan negara-negara lain.
Menilik hal itu, maka Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim harus bisa menjawab tuntutan tersebut dengan melakukan kajian minat baca dan kajian indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan perpustakaan dan kearsipan. “Dari tahun ke tahun menunjukkan hasil peningkatan yang cukup signifkan,” katanya.
Dikatakannya, ke depan perpustakaan harus membangun dengan buku-buku yang berkualitas sesuai segmen masyarakat dan membangun kegemaran dan budaya membaca melalui lomba, mendongeng, menghimpun  buku konten lokal, menyediakan layanan pemustaka yang senyaman mungkin.
Sukardi juga mengingatkan agar keberadaan perpustakaan harus sejalan dan mengikuti diri dengan perkembangan teknologi informasi. Perpustakaan dapat berinovasi mengembangkan layanan digitalisasi, seperti e-book hingga layanan pinjaman jarak jauh.
Terkait kearsipan, Sukardi juga menegaskan arsip merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan administasi yang sangat penting. Arsip sebagai elemen administrasi pemerintahan dan pembangunan berperan sebagai pertanggungjawaban/akuntabilitas kinerja pemerintah.
Penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang baik, tidak akan terwujud jika tidak ada penyelenggaraan kearsipan yang baik pula. “Jadi fungsi arsip sangatlah penting. Kalau arsip hilang, kita dapat dituntut badan pemeriksa untuk mengembalikan kerugian negara. Oleh karenanya, jangan sampai kita menyepelekan file atau arsip arsip yang ada di kantor karena itu merupakan salah satu menjadi alat bukti pemeriksaan,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Sukardi berharap kalau perpustakaan dan kearsipan dapat berkembang melebih provinsi lainnya. “Apalagi, telah dibuktikan dengan meraih akreditasi A dari Perpustakaan Nasional RI untuk kelembagaan perpustakaan dan juga akreditasi A untuk lembaga kearsipan dari Arsip Nasional RI,” katanya.
Sedangkan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim Drs Sudjono MM mengatakan, maksud dan tujuan dilaksanakan rapat singkronisasi adalah membangun sinergi antara lembaga perpustakaan dan kearsipan tingkatkan provinsi dan kabupaten/kota.
“Apalagi seiring perubahan kelembagaan maka bisa kenal dan diharapkan bisa mengimplementasikan program-program. Provinsi juga mengembangkan program minat baca, dan bantu satu desa 1000 buku dan dua rak bekerjasama dengan TP PKK Jatim, juga peningkatan kearsipan dan tertib administrasi di Ponpes dan Kelurahan,” paparnya.
Untuk program minat baca, target selama kepemimpinan Pakde Karwo dan Gus Ipul paling tidak bisa mencapai 80 persen, namun saat ini sudah bisa tercapai 64 persen. “Walaupun UNESCO menyebutkan dari 1000 orang ternyata 1 orang yang serius membaca buku. Namun kami gerakkan 1000 km 1000 buku untuk menggugah minat baca di Jatim,” katanya.
Sudjono menjelaskan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim terus berinovasi. Salah satunya yakni memiliki program seperti dolling (dongeng keliling) atau waras (wisata arsip anak sekolah). “Program unggulan tersebut bahkan telah mendapat apresias dari Kemenpan RB pada gelar inovasi pelayanan publik,” pungkasnya.

Terkesima Siswa Membaca Cepat
Dalam rapat sinkronisasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim, dipertunjukkan pula siswa yang menggunakan metode membaca cepat dihadapan Sekdaprov Jatim. Para siswa itu diberikan buku berlainan dan ada juga buku yang masih segel untuk dibaca dengan cepat.
Selanjutnya satu per satu siswa tersebut menceritakan apa yang telah dibacanya dalam hitungan waktu tidak sampai lima menit itu. Para siswa itu merupakan binaan dari Founder Baca Cepat WBA Speed Reading, Drs Toha Maksun,MMPd.
“Luar biasa,” kata Sekdaprov Jatim, Dr H Sukardi didampingi jajarannya saat melihat kepiawaian membaca para siswa itu dengan cepat.
Dikatakan Toha, jika masyarakat di Jawa Timur bisa diberikan teknik membaca cepat,  maka diharapkan angka minat baca di Jawa Timur bisa meningkat dibandingkan daerah lain di Indonesia. “Kami siap membantu untuk bisa membaca cepat ini. Beberapa daerah juga tertarik dengan metode membaca cepat ini,” katanya.
Misalkan saja di Ngawi, setelah dikumpulkan 10 orang baik itu siswa guru maupun anggota PKK ternyata setelah diajarkan metode membaca cepat, mereka bisa langsung melakukannya dengan jangka waktu tidak terlalu lama. “Begitupula di Pasuruan, juga sama. Mereka tertarik dan meminta untuk memberikan pelatihan selama lima kali. Mereka senang ada kegiatan yang bermanfaat ini,” katanya. [rac]

Tags: