Jenderal TNI (pur) Moeldoko Ajak Petani Bojonegoro Cerdas

Jenderal TNI (pur) Moeldoko dalam rangka simulasi tebar benih padi M 400 bersama petani di Desa Campurejo Kecamatan Bojonegoro. (achmad basir/bhirawa)

Bojonegoro,Bhirawa

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia(HKTI) makin serius bergerak mewujudkan kedaulatan pangan bagi Indonesia. Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional HKTI,    Jenderal TNI (pur) Moeldoko  hadir ke Desa Campurejo Kecamatan Bojonegoro mengajak petani Bojonegoro untuk cerdas memilih bibit padi varietas unggul.
Kedatangan Moledoko , Minggu (20/8) itu dalam rangka simulasi tebar benih padi M 400 bersama petani. Moeldoko mengatakan, mengembangkan benih padi M400. Sebagai perbandingan, petani bisa memanen padi M70D dalam 70 hari.Sedangkan masa panen M400 sekitar 90 hari.
“Meski begitu, kualitas kedua varietas tersebut sama-sama bagus,” ujarnya.
Dalam momentum tersebut, Moeldoko menambahkan, keunggulan padi varietas M400 ini tetap bagus meski di kanan kirinya terserang hama wereng. Menurut dia, varietas baru itu memiliki banyak keunggulan.
“Karena padi yang kami miliki ini cukup memiliki daya tahan terhadap hama. Memiliki daya tahan terhadap lingkungan. Dia tidak mudah roboh, meskipun angin cukup kencang karena anomali cuaca yang tinggi,” ujar Moeldoko.
Bibit unggul ini hasil riset dari tim di HKTI yang telah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Pertanian. Moeldoko menjelaskan, padi M400 juga ditanam di berbagai daerah lain di penjuru Indonesia.
“Bibit unggul ini memberi kemudahan kepada para petani, hasil panen lebih banyak, minimal 8,8 ton per hektare. Dan hasil panen bisa mencapai sebelas ton per hektare,” ujar Moeldoko.
Moeldoko menambahkan, hasil itu baru panen pertama. Kemudian hasil panen berikutnya bakal semakin bagus. Selain itu, sistem pengolahan tanah juga akan dikembangkan.
“Pendekatan kami adalah dengan unsur organik untuk membenahi unsur tanah itu sendiri. Maka bisa dipastikan untuk panen kedua, ketiga dan seterusnya, karena tanahnya sudah terbenahi dengan baik, hasilnya pasti akan meningkat dengan baik,” imbuh Moeldoko.
Tak hanya itu, benih juga sudah teruji. Selain itu, ada pendampingan standar operasional prosedur (SOP) yang ketat dan Tim Antihama yang dimonitor langsung oleh perusahaan.
“Kalau semuanya sesuai aturan dan diikuti dengan baik, insyaallah hasil panen akan selalu terus meningkat,” pungkasnya. [bas]

Tags: