Kadinkes Jatim Pastikan karena Faktor Psikologi

Kadinkes Jatim, Dr. dr. Kohar Hari Santoso, saat meninjau santri Al Falah Sumber Gayam yang dirawat di Puskemas Karur.

Puluhan Santri Dirawat Pasca Imunisasi Defteri

Pamekasan, Bhirawa
Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Dr dr Kohar Hari Santoso mengatakan, penyebab santri Al Falah Sumber Gayam, Kecamatan Kadur, Pamekasan, pasca imunisasi vaksin Deftri lebih disebabkan pengaruh psikologi bukan ada sifat KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).
“Bukan KIPI. Saat saya periksa, santri tidak dalam kondisi pusing. Tekanan darah normal. Tidak ada santri mengaku mual apalagi muntah-muntah. Ini bukan KIPI lebih dominan faktor psikologi,” jelas Kohar, yang melurus pernyataan Kadiskes Pamekasan, Ismail Bey.
Kehadiran, Kadinkes dr. Kohar di Puskesmas Kadur, Minggu petang (11/2), dalam rangka merepon kasus Kesehatan menimpa puluhan santri Al-Falah yang harus dirawat di Puskesmas setempat bahkan dirujuk ke RS Slamet Martudirdjo Pamekasan karena imunisasi vaksin defteri.
Para santri yang umumnya mengalami sesak nafas, kejang-kejang, demam, mual dan pusing, setelah diberi imunisasi ORI (Outbreak Respon Imunisasi oleh petugas Puskesmas Kadur, pada Sabtu pagi (10/2), di sekolah Al Falah itu.
Sore harinya ada 16 santri harus dilarikan ke Puskesmas harus mendapat perawatan. Minggu (11/2) menyusul puluhan santri mengalami penderitaan yang sama. Sehingga para santri putri itu harus didampingi orang tuanya.
Kapasitas puskesmas sangat terbatas dan semakin bertambahnya pasien akibat imunisasi tersebut. Karena banyak pasien yang harus diletakkan lorong-lorong puskesmas maka terpaksa harus dirujuk ke puskesmas terdekat seperti puskesmas Tentenan, Talang, dan Galis.
Adapun beberapa santri oleh pihak keluarganya, atas rujukan pihak Puskesmas ada yang dilarikan ke RSUD dr Slamet Martodirjo Pamekasan agar supaya mendapat penanganan yang lebih baik lagi.
Kepala sekolah SMA Al-Falah, Jazuli mengatakan, kegiatan imunisasi vaksin difteri yang dilaksanakan hari Sabtu kemarin itu, sebetulnya tidak sesuai dengan jadwal sebagaimana hasil rapat koordinasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
“Jadwal imunisasi yang disepakati hari Senin, namun di majukan pada hari Sabtu. Sehingga ada santri yang belum sarapan dan juga ada yang sedang berpuasa, akibatnya terjadi peristiwa yang seperti ini,” katanya.
Dijelaskan, sekitar 40 orang santriwati yang menjadi korban dari imunisasi, terdiri tingkat MI, MTs, SMA dan MA Al Falah. “Mereka diimunisasi selain ada belum sarapan dan kelelahan karena mengikuti pengajian kitab di sekolah ini,” tutur Zasuli.
Sementara Kepala Puskesmas Kadur, Sri Wahyuni menjelaskan, Imunisasi untuk sekolah Al-Falah sudah sesuai jadwal untuk hari Sabtu santri perempuan dan hari Senin santri laki-laki. “Jadwal imunisi untuk yayasan Al-Falah Sumber Gayam, itu pada hari Sabtu dan Senin,” jelas Sri Wahyuni. [din]

Tags: