Kaji Limbah Coklat untuk Perawatan Akar Gigi

Prof Dr Tamara Yunita drg MS SpKG(K)

Prof Dr Tamara Yunita drg MS SpKG(K)
Mengandung sumber makanan yang kaya gizi, Coklat juga mempunyai khasiat antioksidan dan antimikroba yang berpotensi untuk memperbaiki disinfeksi saluran akar gigi. Hasil penelitian itu dipaparkan Prof Dr Tamara Yunita drg MS SpKG(K).
Dalam penelitiannya, guru besar Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) aktif ke-27 Universitas Airlangga (Unair) ini memanfaatkan limbah buah coklat yang banyak di jumpai di Indonesia. Pada buah cokelat, bagian biji memang yang kerap dimanfaatkan. Sedangkan lebih dari 73% bagian kulit dibuang dan menjadi limbah.
“Beberapa bahan yang sering digunakan untuk mengeliminasi bakteri pada saluran akar gigi mempunyai tingkat merusak cukup tinggi. Terlebih lagi bila terjadi pergeseran gigi, bahan kimia dapat berpotensi merusak jaringan vital di sekeliling ujung akar gigi,” ungkap dia.
Sebanyak 80% infeksi diperkirakan disebabkan oleh mikroba yang membentuk biofilm (kumpulan sel mikroorganisme, Red). ”Seperti kita ketahui bahwa rongga mulut ini kan dihuni oleh beragam mikroba baik yang merugikan maupun menguntungkan,” lanjutnya.
Karena itu, ekstrak propolis Jawa Timur dan ekstrak kulit buah cokelat jenis forestero mempunyai efek antibakteri dan antibiofilm. Sehingga sangat potensial digunakan sebagai bahan sterilisasi saluran akar. Menurutnya, penggunaan bahan herbal mmapu menjadi alternatif pengganti larutan steril dalam memperbaiki disinfeksi saluran akar gigi.
“Apalagi ekstrak kulit buah cokelat dapat menghambat pembentukan biofilm bakteri serta memiliki tingkat merusak yang rendah,” urainya.
Istimewanya, bahan herbal ini mampu menyesuaikan pada kultur sel jaringan penyangga gigi. Aktivitas antimikrobanya lebih baik dibandingkan dengan bahan kimia. Selain itu juga lebih aman digunakan.
“Saya berharap hasil penelitian ini menjadi bahan sterilisasi yang biokompatibel dan potensial pada perawatan saluran akar. Kini sudah saatnya kita saling berinteraksi antar fakultas untuk mencari permasalahan dasar yang berkembang dalam masyarakat,” tandasnya. [ina]

Tags: