Kanwil Kemenkumham Jawa Timur Segera Tata Ulang Rutan Medaeng

Kakanwil Kemenkumham Jatim, Krismpno (kopyah hitam) mendengarkan usulan tata ulang rutan Medaeng, Kamis (15/4).

Surabaya, Bhirawa
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Jatim segera menata ulang kompleks Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo. Usulan itu lantaran jumlah hunian yang terus meningkat (oveload) dan kondisi bangunan yang terbatas.

Rutan yang awalnya memiliki luas 1,5 hektare, akan diperluas hingga 2,2 hektare. Perluasan akan berdampak pada penataan ulang rumah dinas pejabat yang berada di sisi utara rutan. Baik rumah dinas Karutan (Kepala Rutan) maupun rumah dinas Kadiv Pemasyarakatan. “Posisi rumah dinas rencananya akan digeser ke depan (sisi barat) Rutan. Sehingga tata ulang Rutan bisa lebih mudah,” kata Karutan Medaeng, Wahyu Hendrajati, Kamis (15/4).

Di hadapan Kepala Kanwil (Kakanwil) Kemenkumham Jatim, Krismono, Wahyu memaparkan rencana. Pihaknya pun melakukan penataan ulang kompleks Rutan. Dalam kegiatan yang digelar di Ruang Rapat Law and Human Rights Centre itu, dihadiri pula Kadiv Pemasyarakatan Hanibal, Kadiv Administrasi Indah Rahayuningsih dan para pejabat administrasi.

Wahyu menjelaskan, ada tiga hal mendasar kenapa Rutan Medaeng perlu perluasan lahan dan bangunan. Kondisi overcrowded yang terjadi dapat meningkatkan risiko gangguan keamanan. Sejak tahun 2012, Rutan yang berkapasitas 504 orang itu selalu mengalami overkapasitas di atas 300%.

Bahkan, sambung Wahyu, pada 2019 Rutan Medaeng pernah diisi hingga 2.855 orang atau over kapasitas mencapai 566%. Hingga pada 13 April 2021, jumlah penghuni di Rutan Medaeng mencapai 1935 orang. “Angka ini sangat tinggi, sehingga pelayanan kami kurang optimal,” jelasnya.

Padahal pihaknya juga ingin memberikan layanan yang prima kepada WBP. “Dan yang paling utama menurut kami adalah karena Rutan Medaeng harus menjadi rutan yang ramah HAM dan memanusiakan manusia,” ucapnya.

Selain overcrowded, Wahyu menambahkan, Rutan Medaeng juga terdampak banjir, terutama saat musim hujan. Sehingga bila malam hari sebagian besar bangunan terendam air. WBP-pun tidak bisa tidur karena harus menunggu air surut.

Untuk itu pihaknya menggiatkan kontrol keliling secara rutin dan menggunakan pendekatan persuasif. “Kami selalu menekankan kepada jajaran untuk menjaga dan mengedepankan etika kesopanan kepada seluruh WBP,” tambahnya.

Sementara itu, Kakanwil Kemenkumham Jatim, Krismono menyambut baik adanya proses penataan ulang Rutan Medaeng. Menurutnya, rencana ini memang harus diperjuangkan bersama karena kondisi sudah cukup mendesak. Agar rencana ini berjalan dengan maksimal, pihaknya menegaskan bahwa akan mensupport karutan untuk terus berkoordinasi secara intensif dengan para pihak terkait.[bed]

Tags: