Kapolresta Batu Bawa Berkah Penyandang Disabilitas

Kapolres Batu, AKBP Budi Hermanto saat melakukan pengukuran kaki salah satu penerima kaki palsu di Ruang Rupatama Mapolres Batu.

Kota Batu, Bhirawa
Pergantian Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kota Batu membawa berkah tersendiri bagi penyandang disabilitas yang tidak memiliki kaki. Kapolres yang baru, AKBP Budi Hermanto memberikan bantuan berupa pemberian kaki palsu untuk mereka di Mapolres Batu, Sabtu (8/7). Bakti sosial (Baksos) Keluarga Besar Polres ini dilaksanakan untuk memperingati HUT Bhayangkara ke-71.
Ada 15 penyandang cacat kaki menjalani pengukuran kaki palsu yang dilakukan di Rupatama Mapolres Batu. Dalam kesempatan tersebut Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto SIK juga turut serta mengukur kaki salah satu masyarakat penerima kaki palsu.
“Kegiatan ini untuk kali pertama diselenggarakan kepolisian Polres Batu yang bekerjasama dengan Kick Andy Foundation. Kita memberikan bantuan berupa pembuatan kaki palsu bagi warga penyandang disabilitas,” ujar Buher, panggilan akrab Budi Hermanto.
Diharapkan, dengan memiliki kaki palsu ini para penyandang cacat kaki bisa menjalankan segala aktifitas layaknya manusia normal. Diharapkan pula bantuan ini bisa menambahkan dukungan moril kepada penyandang kebutuhan khusus.
Buher juga menyampaikan permintaan maafnya karena hanya 15 penyandang disabilitas yang bisa mendaptkan kaki palsu saat ini. “Insya Allah dalam lain kesempatan jumlah yang akan mendapatkan bantuan kaki palsu lebih banyak lagi,” tambah Buher.
Baksos ini sengaja digelar agar Polri bisa lebih dekat dengan masyarakat. Setelah pengukuran, data kaki palsu yang ada akan dibawa tim Kick Andy ke Jakarta untuk menjalani proses pembuatan kaki palsu.
Ditambahkan oleh pembuat kaki palsu, Sugeng Siswoyudono, banyak yang membutuhkan kaki palsu di Kota Wisata Batu. Karena jauh hari pihaknya sudah kami lakukan survei dan sosialisasi. Adapun para penerima kaki palsu harus melalui tahapan terapi jalan dulu. Jadi pasien bersangkutan tidak selesai hanya menerima bantuan kaki palsu saja.
“Kalau mau lari ya bisa saja asal melalui tahapan dan kaki palsu yang telah kami desain khusus pasien bersangkutan,”jelas Sugeng. [nas]

Tags: