Kasus Stunting di Sidoarjo Terjadi Pada 31 Desa

Foto Ilustrasi

Sidoarjo, Bhirawa
Kasus Stunting masih menjadi masalah Nasional, karena itu daerah harus melakukan pencegahan terjadinya kasus Stunting ini di wilayahnya masing-masing.
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB Kab Sidoarjo, pada tahun 2021 ini mendapat tugas dari Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat untuk memprioritaskan penanganan kasus Stunting di 10 desa yang ada di 6 kecamatan.
Diantaranya di Kecamatan Jabon ada di Desa Panggreh dan Desa Semambung. Kecamatan Buduran di Desa Entalsewu. Kecamatan Waru di Desa Wadungasri dan Desa Tambakrejo. Kecamatan Balongbendo di Desa Seketi. Kecamatan Gedangan ada di Desa Sawotratap dan Desa Punggul. Dan terakhir di Kecamatan Candi ada di Desa Kalipecabean dan Desa Wedoroklurak.
Kepala Bidang Keluarga Berencana Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB Sidoarjo, Heni Kristiyani, mengatakan sebenarnya kasus Stunting dari hasil Monev Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo terjadi pada di 31 desa. “Kasus Stunting ini terjadi tidak hanya pada keluarga miskin saja, keluarga mampu kadang juga bisa terjadi,” komentar Heni, Kamis (25/2) kemarin.
Untuk 10 desa prioritas dari BKKBN Pusat, menurut Heni, pihaknya akan melakukan upaya pendampingan berupa Bina Keluarga Balita (BKB) dan pendampingan untuk persiapan pra nikah bagi remaja.
Dalam BKB akan ada bantuan bagi kelompok keluarga yang punya Balita usia 0 sampai 2 tahun. Dan pendampingan bagaimana pola asuh Balita yang benar.
Sedangkan bagi remajanya, mendapat pendampingan untuk persiapan menuju perkawinan. Supaya bisa melahirkan anak-anak yang sehat dan tidak sampai Stunting. Untuk perempuan usai pernikahan ideal berusia 21 tahun dan laki-laki 25 tahun.
“Jangan sampai melahirkan bayi yang tidak sehat dan penyakit-penyakit lainnya. Pernikahan yang tidak siap, juga akan berisiko pada ekonomi keluarga dan perceraian,” kata Heni.
Meski demikian, untuk desa -desa diluar 10 desa prioritas BKKBN itu, menurut Heni, pihaknya masih tetap bertanggung jawab, namun hanya melakukan sosialisasi saja tidak ada pendampingannya. [kus]

Tags: