Kawasan Tahura Dilirik untuk Pengembangan Geothermal

Pemprov Jatim, Bhirawa
Kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) R Soeryo menarik minat perusahaan BUMN untuk menjadi lokasi pengembangan potensi geothermal atau energi panas bumi di Jatim. Bersama Pemprov Jatim, salah satu BUMN di bawah Kementerian Keuangan, yakni PT Geo Dipa Energi berencana mengembangkan eksplorasi di sekitar kawasan Gunung Welirang dan Gunung Arjuno.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekdaprov Jatim Jumadi mengatakan, rencana pengembangan potensi geothermal itu sudah dibahas bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Akan tetapi pembahasan itu masih informal dan tahap awal. “Saat ini masih pengurusan ukl-upl, selain itu juga sedang dilakukan kajian biodiversity oleh Universitas Gajah Mada. Gajian itu untuk memastikan bahwa pengembangan geothermal nanti aku tidak akan mengganggu ekosistem yang ada di sana,” kata Jumadi, Kamis (18/2).

Karena sebagaimana diketahui, lokasi yang akan dilakukan pengembangan eksplorasi geothermal di Arjuno-Welirang tersebut ada beberapa habitat ekosistem flora dan fauna misalnya ada macan tutul dan juga dan juga jalak. Namun, berdasarkan kajian-kajian sebelumnya pipa yang digunakan untuk pengembangan jaringan geotermal bersifat dingin tidak panas sehingga akan melindungi habitat dari flora dan fauna di kawasan Arjuno Welirang.

“Total lahannya yang akan menjadi eksplorasi ada 75 hektar Lokasinya ada di dalam kawasan Tahura. Tahura ini milik Pemprov, maka kemarin Geo Dipa Energi sowan ke ibu,” kata Jumadi.

Lebih lanjut dikatakan Jumadi bahwa di dalam audiensi awal bersama Gubernur awal pekan ini, Geo Dipa Energi menyampaikan bahwa pihaknya meminta fasilitasi terkait akses dan juga penataan block.

Sebab sejauh ini opsi yang ada untuk akses adalah melewati Tretes. Akan tetapi menurut perusahaan BUMN tersebut jika melalui Tretes tidak memungkinkan Karena disana adalah kawasan ekonomi pariwisata. Jika dilalui kendaraan besar yang membawa alat-alat berat maka dikhawatirkan akan mengganggu jalannya aktivitas ekonomi pariwisata di kawasan Tretes.

“Maka opsi nya adalah butuh ada akses baru yang lewat Claket kalau lewat sana kan jalannya lumayan sepi jadi bisa digunakan untuk akses pengembangan geothermal,” tandasnya.

Dikatakan Jumadi eksplorasi geothermal ini akan memberikan harapan baru bagi pengembangan energi non fosil. Sebab saat ini di Jatim untuk support Listrik hanya mengandalkan Paiton. Geothermal belum begitu dilirik karena cost nya yang mahal.

“Tapi ini kan BUMN jadi tidak akan banyak berorientasi pada profit. Selain itu pengembangan ini nantinya akan menyumbang pendapatan Jawa Timur meski sedikit hanya ada sharing 2 persen,” tegas Jumadi.

Namun ia menegaskan bahwa Gubernur Khofifah memberikan respon positif terhadap pengembangan geothermal ini. Sebab kedepannya energi fosil akan segera habis sehingga subtitusi energi baru harus mulai segera dikembangkan.

“Untuk geothermal atau panas bumi di arjuno-welirang ini Rencananya akan menghasilkan sampai 100 megawatt,” Pungkas Jumadi. [tam]

Tags: