Kebun Pancursari Perluas Tanaman Pisang Emas hingga 50 Ha

2-kebun-pisang-milik-Kebun-PancursariKab Malang, Bhirawa
Kebun Pancursari yang berada di Desa Ringin Kembar Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang yang  dikelola Perseroan Terbatas Perusahaan Nusantara (PTPN)XII  Wilayah III Malang  saat ini tengah mengembangkan tanaman pisang emas. Sebelumnya luas lahan pisang emas hanya 10 hektare, sekarang diperluas hingga menjadi 50 hektare.
Menurut Manager Kebun Pancursari PTPN XII Wilayah III Malang Budi Karyono, Kebun Pancursari mengembangkan tanaman pisang emas karena permintaan pasar sangat tinggi. Seperti pengepul pisang setiap pekan meminta pasokan 5 ton pisang emas. Namun, pihaknya tidak bisa mencukupi permintaan ini karena Kebun Pancursari hanya mampu memproduksi pisang emas sebanyak 2 ton per dua pekan. “Dengan perluasan lahan, kami berharap bisa memenuhi permintaan pasar. Saat ini penanaman sudah selesai, tinggal menunggu panen.  Diperkirakan panen pada September nanti,” Budi Karyono, Kamis (1/5).
Dijelaskan Budi jika lahan seluas 50 hektare sudah berproduksi semua, maka pasokan Kebun Pancursari bisa mencapai 3-4 ton per pekan. Pisang emas produksi Kebun Pancursari sebagian memenuhi permintaan dalam negeri, tetapi sebagian lagi diekspor dengan tujuan Jepang dan Korea Selatan.
Syarat pisang emas yang dipasok ke pengepul besar, yakni bobot antara 0,8 kg-1,5 kg per sisir. Jika kurang atau melebihi, maka harganya bisa berkurang dari harga normal sebesar Rp 5.500 per kg. Dengan harga sebesar itu, maka keuntungan perusahaan mencapai Rp 3 -5 juta per hektare.
Di luar tanaman pisang, PTPN XII Wilayah III Malang juga mengembangan tanaman semusim lain yakni ubi jalar jenis ac putih di tanah seluas 20 hektare. Tanaman tersebut untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke Jepang dan Korea. Ada tiga perusahaan yang siap menampung ubi jalar yang ditanam di kebun tersebut.
Pada lahan kosong, produksi tanaman ubi jalar bisa mencapai 6 ton-20 ton per hektare, namun pada tanaman di lahan tumpangsari bisa menghasilkan 8 ton-10 ton per hektare. Harga ubi jalar yang dipatok pengepul sebesar Rp 1.100 per kg. Dengan harga sebesar maka diperkirakan keuntungan bersihnya mencapai Rp 5-8 juta per hektare. [cyn]

Tags: