Maryoto Birowo
Tulungagung, Bhirawa
Kehadiran sejumlah ASN Pemkab Tulungagung di sidang tipikor dengan agenda pemeriksaan saksi dalam kasus dugaan suap infrastruktur yang melibatkan Bupati Tulungagung nonaktif, Syahri Mulyo SE MSi, pada Kamis (15/11), disoal. Mereka dinilai telah melanggar disiplin ASN dengan melihat sidang tersebut.
“Seharusnya mereka (ASN) itu masuk kerja. Bukannya nonton sidang tipikor,” ujar praktisi hukum Tulungagung, Heri Widodo SH pada Bhirawa, Jumat (16/11).
Ia yang saat itu juga berada di PN Surabaya menduga para ASN datang melihat sidang tipikor tanpa keterangan yang jelas alias bolos kerja. Apalagi mereka tidak dipanggil sebagai saksi oleh majelis hakim.
“Inspektorat harus bertindak. Karena mereka (ASN) hadir bukan sebagai sakti, tetapi sebagai suporter,” tandasnya.
Heri Widodo menjelaskan dari pengamatan dirinya saat berlangsungnya sidang tipikor tersebut terlihat beberapa PNS Pemkab Tulungagung. Utamanya, dari Dinas PUPR Kabupaten Tulungagung.
Sekretaris Daerah (Sekda) Tulungagung, Ir Indra Fauzi MM, ketika dikonfirmasi, Jumat (16/11), mengaku belum tahu jika ada sejumlah ASN yang melihat sidang tipikor di PN Surabaya. “Saya tidak tahu. Tanyakan saja pada kepala dinasnya,” ujarnya.
Menurut dia, jika ASN memang melihat sidang tipikor sudah mendapat izin dari kepala dinasnya dipersilakan. “Tetapi coba nanti ditanya dulu saja ke kepala dinasnya,” tuturnya.
Sampai berita ini ditulis Plt Kepala PUPR Kabupaten Tulungagung, Ir Suharto belum bisa dihubungi.
Sebelumnya, Plt Bupati Tulungagung, Drs Maryoto Birowo MM, terkait kehadiran sejumlah ASN Pemkab Tulungagung dalam sidang tipikor di Surabaya meminta ASN untuk lebih mementingkan bekerja. “Kami rasa sebaiknya bekerja dulu sebaik-baiknya. Kan (kasus suap infrastruktur) sudah ditangani oleh lembaga peradilan,” tandasnya.
Namun demikian, Maryoto Birowo menduga pula kehadiran ASN di sidang tipikor karena rasa solidaritas saja. “Sebaiknya ditunggu hasilnya yang terbaik,” ucapnya.
Sampai berita ini ditulis Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tulungagung, Ir Suharto, belum bisa dihubungi. (wed)
