(Kawasan Nelayan Jadi Perhatian)
Kota Malang, Bhirawa
Perusahan Listrik Negara (PLN) Wilayah Jawa Timur Bali, masih memiliki kelebihan daya hingga 1400 Mega Watt, karena itu, untuk memenuhi kebutuhan listrik di Malangraya masih sangat cukup.
Manajer Area Pelayanan PLN Malang Joice Lanny Wantania, dihadapan Tim Monitoring dan Evaluasi Komitmen dan Kendala Pelaksanaan program JARING, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementrian Kelautan dan Perikanan di Sendangbiru Selasa (9/5) kemarin, menyatakan pihaknya siap memenuhi kebutuhan listrik, bagi masyarakat dan para nelayan.
Sebelumnya Anggota Komisi XI DPRRI, Andreas Eddy Susetyo, dan rombongan, menerima pengaduan terkait dengan layanan PLN yang masih belum maksimal khusunya bagi Nelayan Sendangbiru. Dengan adanya jawaban tersebut, menurut Andreas, persoalan listrik yang menjadi keluhan utama para nelayan, sudah ada jawaban dan kepastian. Termasuk kemungkinan dibangunya cool storage dengan jumlah listrik yang besar.
Menurut Andreas, kebutuhan yang harus dipenuhi bagi nelayan adalah, cool storage, dan pabrik es balok. Ini tentunya membutuhkan listrik yang memadai. Selama ini es balok dipasok dari wilayah lain. Jika es balok bisa di pasok sendiri dari Sendangbiru maka, akan memudahkan nelayan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
“Mensejahterakan nelayan mutlak dilakukan, ini sesuai dengan program kerja Presiden Pak Joko Widodo, bahwa mensejahterakan nelayan menjadi keharusan. Ada istilhanya kita harus menatap ke laut. Apalagi peluang itu terbuka sangat besar,”imbuh Andreas. Karena itu, pihaknya akan terus mendorong, agar kebutuhan nelayan di Sedangbiru ini terpenuhi. Makanya dalam monitoring kali ini, pihkanya mengajak serta perbangkan, PLN dan pihak-swasta yang mungkin mengembangkan usahanya.
“Saya kira seluruh persolan yang dialami oleh nelayan, akan kita carikan jalan keluar, secara bertahap semuanya akan terlayani. Termasuk kebutuhan perumahan juga sudah dibuatkan, sehingga kedepan layanan nelayan terpadu akan terwujud,”imbuhnya.
Sementara itu, Slamet Edi Puernomo Deputi Komisioner OJK Pusat menambahkan, kawasan nelayan terpadu, harus didukung oleh semua pihak, termasuk Perbankan, para nelayan ini harus diberikan akses yang mudah untuk menunjang kebutuhan kredit mereka.
Ini untuk memastikan bahwa potensi laut, berpeluang untuk mendorong masyarakat sejahtera, karena perbandingan antara budidaya ikan darat dengan ikan laut masih timpang. Kecenderungan budidaya ikan darat masih tinggi hasil budidaya.
“Budidaya ikan darat masih mendominasi, kedepan kita berharap para nelayan ini menjadi pionir peningkatan tangakapan ikan. Apalagi di Sedangbiru ini ada ikan Kakap Merah yang berpotensi untuk di ekspor,”tukasnya.
Untuk menunjang kualitas ekspor ikan Kakap Merah, pemerintah akan mengupayakan kebuuhan nelayan berupa pembangunan cool storage. Makanya Monitoring ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mencarikan jalan keluar bagi setiap persoalan yang dihadapi oleh nelayan.
“Dengan sarana yang memadai, melakukan pengawetan ikan dengan baik, sehingga kualitas tangkapannya, tidak saja menjadi konsumsi dalam negeri tetapi hingga keluar negeri,”imbuhnya. [mut]