Kemarau Panjang, Pengadaan Beras Merosot

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Malang, Bhirawa
Pengadaan Beras Bulog Sub Divre Malang mengalami kemerosotan. Hal itu dipengaruhi, adanya kemarau yang berkepanjangan. Sehingga pengadaan beras dari petani mengalami penurunan total.
Menurut Kepada Bulog Sub Divre Malang, Langgeng Wisnu Adi Nugroho, jika biasanya rata-rata per hari ada 100 ton beras bisa diserap, selama September hingga kini hanya sebanyak 15 ton beras per hari atau menurun 85%.
Langgeng juga menjelaskan, target pengadaan beras Bulog Malang tahun ini terancam tak terealisasi. Dari target sebanyak 70 ribu ton beras hingga kini baru tercapai sebanyak 45.200 ton saja, sedangkan tahun 2014 praktis tinggal kurang dari tiga bulan. Jika dilihat dari kenyataanya, maka dari target yang dicanangkan itu kemungkinan besar sampai akhir tahun hanya terealisasi 50 ribu ton saja.
‘’Tak hanya wilayah Malang, yang bermasalah dalam pengadaan, Bahkan di kantor pusat informasi yang saya dapat juga ada rencana revisi target karena sulitnya pengadaan selama musim kemarau ini,’’ kata Langgeng, Selasa (14/10).
Kekeringan di berbagai daerah menjadi kendala sulitnya pengadaan beras. Masalah ini juga terjadi di berbagai daerah bahkan nasional. Masalah sulitnya pengadaan beras ini juga hampir merata di semua daerah, tak hanya di Bulog Malang saja
Pengadaan beras oleh Bulog Malang terutama di daerah Pasuruan dan Kab Malang. Dua daerah itu selama ini menjadi daerah penghasil. Namun kali ini serapan beras dari dua daerah itu anjlok total. Selain itu, sambung Langgeng, banyak petani yang memilih menjual hasil panennya ke pasaran umum daripada ke Bulog.
Sebab di pasaran umum beras petani dihargai sebesar Rp7.200 per kg. Sementara di Bulog beras petani dibeli sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) yaitu sebesar Rp6.600 per kg. Harga itu sudah sesuai dengan Inpres Nomor 3 tahun 2012. ‘’Tapi kalau petani menjual ke Bulog, beras datang uangnya langsung cair. Berbeda jika dijual ke pasaran umum, petani masih harus sabar menunggu beberapa lama,’’ ucap Langgeng.
Kendati pengadaan beras sangat minim, Bulog Malang menjamin kebutuhan beras untuk keluarga miskin (Raskin) tetap aman. Lantaran masih ada stok sebanyak 26.844 ton, mencukupi untuk kebutuhan Rumah Tangga Sasaran (RTS) penerima Raskin selama lima bulan ke depan.
‘’Stok beras Raskin aman untuk lima bulan ke depan. Kalau cuaca cepat normal, persediaan kita ke depan otomatis juga tetap aman,’’ pungkasnya. [mut]

Tags: