Kemendikbud Penerapan K13 Juga untuk Pendidikan Non Formal

Konsultan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Dirjen PAUD dan Dikmas, Kemendikbud RI, Nandang Hidayat (berbatik krem) saat memberikan pelatihan pada tutor Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) se Jatim di Surabaya, Rabu (9/7).

Akan Dimulai pada Tahun Ajaran Baru 2019/2020
Surabaya, Bhirawa
Penerapan pembelajaran sistem kurikulum 13 (K13) tidak hanya diterapkan di pendidikan Formal. Pada tahun ajaran baru 2019/2020, penerapan K13 juga akan dilakukan pada pendidikan kesetaraan atau non formal. Hal itu ditegaskan oleh Konsultan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Dirjen PAUD dan Dikmas, Kemendikbud RI, Nandang Hidayat saat memberikan pelatihan pada tutor Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) se Jatim di Surabaya, Rabu (9/7).
“Kegiatan ini (pelatihan SDM Tutor, red) merupakan upaya awal dari kami untuk mulai menerapkan K13 pada pendidikan kesetaraan. Harus ada persamaan persepsi dari direktorat dan para tutor sehingga bisa menerapkan K13 dengan baik,” jelas Nandang.
Sosialisasi itu, kata dia, dilakukan secara masif ke seluruh wilayah Indonesia. Sebab pada bulan Juli, Agustus dan September sistem pembelajaran K13 akan mulai diterapkan setelah formal penerimaan murid baru dilakukan. Ia menambahkan, jika penerapan sistem zonasi tahun ini juga berimbas ke pendidikan non formal.
“Peserta yang belum tertampung di sektor pendidikan formal. Bisa ke PKBM. Jadi agar hasil setara dengan formas, maka pendidikan kesetaraan juga harus menerapkan K13,” ujar dia.
Dikatakan Nandang, persiapan penerapan sistem K13 sudah rampung. Mulai dari modul hingga sistem dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan. Ia juga mengungkapkan jika penerapan K13 akan dilakukan untuk paket A mulai kelas 4,5 dan 6. Sedangkan untuk paket B dan C akan diterapkan di semua tingkatan kelas. “Jadi kurikulum lama 2006 tidak dipakai lagi. Semua beralih dari paradigma lama ke paradigma baru,”sambung dia.
Lebih lanjut, ia mengaku jika pihaknya cukup optimis dengan penerapan K13 di pendidikan kesetaraan atau non formal. Sebab, dalam sistem pembakaran ini, guru bukan lagi pusat segala-galanya. Melainkan, siswa menjadi subjek belajar. Apalagi pembelajaran tidak menekankan materi tapi kontekstual kehidupan.
“Kalau di formal ada guru yang mengeluhkan soal K13 ini karena mereka tidak paham porsinya,” lanjut dia.
Dalam konsep K13, sambungnya, sikap, pengetahuan, dan keterampilan diseimbangkan. Namun, hal itu akan menjadi momok jika sikap tidak dibina. “Cerdas terampil tapi karakter jahat. K13 ini menjadikan anak didik yang Akhlakul Karimah baik untuk pendidikan formal dan non formal. Seperti orang Jepang yang punya karakter luar biasa,” jelasnya.

Penerapan K13 Mengasah Keterampilan Peserta Didik
Penerapan sistem pembelajaran K13 untuk pendidikan non formal rupanya respon positif oleh Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) FK PKBM Jatim. Dikatakan DPD FK PKBM Surabaya, Imam Rochani jika pihaknya sebanrnya sudah menggunakan K13 sejak tahun ajaran 2018/2019. Dengan demikian, Surabaya sudah mendahului penerapan tersebut. Namun pihaknya tetap mendukung jika kementerian mulai mensosialisasikan K13 di semua kabupaten-kota khususnya di Jawa Timur.
“Kami menilai bahwa materi K13 sangat perlu diterapkan. karena lebih bermasyarakat dan menyesuaikan kondisi masyarakat. Mulai cara laksikal atau tatap muka. Semua belajar seperti formal tapi jam di luar jam kerja. Pembelajaran modul sistem belajar sendiri di rumah sesuai modul yang diajarkan,” jelasnya.
Adapun penekanan sistem di K13 ini, lanjut dia, lebih pada proses diskusi dan belajar bersama. Di mana peserta didik bisa tanya ke tutor saat ada kendala dalam proses pembelajaran. “Begitupun Masalah yang dihadapi bisa dibahas dengan tutor dan teman yang intinya diskusi dan belajar bersama,”ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPW FK PKBM Jatim, Achmad Suko mengatakan, pendidikan non formal kini terus berbenah. Hal itu terlihat dari FK PKBM sendiri yang komitmen dalam membangun pendidikan berkualitas dan bermartabat.
“Kami dari sektor pendidikan non formal melalui PKBM berkomitmen menjadikan anak didik kami menjadi hebat dan bermartabat melalui penerapan K13,”katanya. [ina]

Tags: