Kenalkan Kolesem di Festival Kopi Lumajang

Suasana peserta yang mengikuti festival Kopi Lumajang 2016.

Suasana peserta yang mengikuti festival Kopi Lumajang 2016.

Lumajang, Bhirawa
Untuk mengenalkan Kopi unggulan Kabupaten Lumajang, Kantor Perkebunan Kabupaten Lumajang menggelar festival Racik Kopi Lereng Semeru (Kolesem ) berupa lomba meracik kopi yang diikuti oleh sekitar 31 peserta, yakni dari para pemilik cafe di Kabupaten Lumajang.
Lomba racik kopi yang akan dibrending dengan Kolesem tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Buntaran Supriyanto dan juga dihadiri oleh perwakilan dari Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, puslitkoka (Pusat Penelitian Kopi dan Kakao )Jember, seluruh kepala SKPD, serta dihadiri oleh beberapa investor yang mengambil tempat di Pendopo Kabupaten Lumajang, Rabu (12/10).
Wakil Bupati Lumajang, Dr.Buntaran Supriyanto sangat menyambut baik diadakannya festival kopi yang bisa mengenalkan Kolesem (Kopi Lereng Semeru) kepada masyarakat luas yang diharapkan dapat menjadi ikon produk unggulan Lumajang,dan dapat memacu peningkatan perekonomian bagi para petani kopi di Lumajang.
“Supaya bisa memacu peningkatan produktivitas bagi para petani di Lumajang,” ujarnya.
Menurut Kepala Kantor Perkebunan Kabupaten Lumajang,Mahmud Hadi menjelaskan bahwa di Kabupaten Lumajang yang memiliki kontur tanah yang berbeda berdampak pada rasa dan aroma kopi tersebut. Sedangkan dari hasil kopi Robusta dan Arabica yang telah di tanam di berbagai daerah di Lumajang menurutnya menghasilkan 32 cipta rasa yang berbeda yang menjadi sebuah khas Kopi Lumajang yang saat ini akan di kenalkan kepada masyarakat luas dengan sebutan Kolesem ( Kopi Lereng Semeru).
Hal senada juga di sampaikan oleh Ir Timbang selaku Kasi pengembangan usaha tani Kantor Perkebunan Kabupaten Lumajang mengatakan bahwa tujuan diadakan festival kopi Lumajang 2016 selain untuk mengenalkan Kopi Lereng Semeru (Kolesem) kepada masyarakat juga untuk memotivasi para petani akan lebih semangat,untuk mengelola tanamannya. “Diharapkan kopi lumajang itu lebih banyak diketahui oleh masyarakat luas baik regional maupun nasional,” ujarnya.
Lebih lanjut Timbang yang juga sebagai ketua Panitia dalam kegiatan tesebut menegaskan bahwa berdasarkan hasil penelitian dari Puslit koka jember,menyebutkan bahwa pengembangan kopi Arabica yang ditanam di Kabupaten Lumajang hasilnya bagus dan memiliki cipta rasa yang khas di bandingkan dari Kabupaten lain.
Kata Timbang, jumlah lahan Kopi di Kabupaten Lumajang seluas 45 00 ribu hektar. “Kopi arabica tersebut mulai dikembangkan dan dibudidayakan i beberapa kecamatan di Lumajang yakni di Pasru Jambe, senduro , Gucialit dan Tempur sari.” Pungkasnya. [dwi]

Tags: