Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Nyatakan Siaga Kekeringan

Salah satu warga di Desa Rejosalam Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan mengambil air dari sungai di desa setempat saat musim kemarau saat ini.

Pasuruan, Bhirawa
Pemkab Pasuruan mulai menyiapkan langkah-langkah antisipasi adanya bencana kekeringan. Langkah itu adalah dengan berkoordinasi dengan pihak terkait. Yakni dinas, camat dan desa. Supaya bencana kekeringan wilayah Kabupaten Pasuruan cepat teratasi.
Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Bhakti Jati Permana menyampaikan berdasarkan informasi BMKG, pertengahan tahun ini Kabupaten Pasuruan masuk musim kemarau.
Karena sudah masuk kemarau, sumber air bersih maupun debit air sungai perlahan-lahan mulai turun.
“Saat ini sudah memasuki musim kemarau. Antisipasi dini sudah kami lakukan dengan jajaran di desa maupun camat. Yakni, apabila ada permintaan kiriman air bersih akan kami lakukan. Tapi saat ini belum ada permintaan untuk kiriman air bersih itu. Hingga sekarang kami bersama camat, desa dan pihak perusahaan siaga terhadap pengiriman air bersih,” tandas Bhakti Jati Permana, Rabu (12/6).
Selain melakukan koordinasi, pihaknya sudah melakukan pemetaan di 7 kecamatan di 23 Desa di Kabupaten Pasuruan yang sangat rawan kekeringan. Tujuh kecamatan yang mengalami kekeringan itu antara lain Lumbang, Pasrepan, Lekok, Nguling, Kejayan, Winongan dan Puspo.
“Ada prosesnya terhadap kiriman air bersih. Usai desa mengajukan bencana kekeringan, baru kami melakukan kiriman air bersih terhadap desa yang benar-benar kesulitan air bersih. Yang rawan kekeringan ada 7 kecamatan di 23 desa,” kata Bhakti Jati Permana.
Sekadar diketahui, Pasuruan dikenal memiliki sumber mata air yang melimpah. Yakni sumber air Umbulan, di Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan disalurkan ke 5 daerah di Jawa Timur. Namun, setiap tahunnya tetap dilanda kekeringan.
“Perkiraan kami bulan depan akan ada permintaan pengiriman air bersih. Bulan Agustus itu merupakan bulan puncak kemarau,” tambah Bhakti Jati Permana. [hil]

Tags: