Kerjasama Sumber Daya Air, Menlu Belanda Siapkan Beasiswa

Menteri Menteri Luar Negeri Kerajaan Belanda H.E Stef Blok saat mengunjungi Makam kakek buyutnya Mevr FA Dliggor yang merupakan salah satu pelaksana pembangunan Waduk Prijetan Lamongan. [Alimun]

Lamongan, Bhirawa
Menteri Luar Negeri Kerajaan Belanda H.E Stephanus Abraham Blok berharap kerja sama di bidang sumber daya air antara pemerintah Belanda dan Indonesia terus ditingkatkan, sebab kerjasama itu mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama petani. Ia juga menawarkan beasiswa bagi mahasiswa untuk belajar ke Belanda.
“Kerjasama tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani, karena bagi petani adanya irigasi untuk pengairan sawah sangat penting. Selain itu kerjasama tersebut diantaranya penyediaan air bersih” kata H.E Stef Blok saat di Waduk Prijetan Dusun Jatenan,Desa Tengger Rejo,Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan, Rabu (4/7).
Menurutnya, bentuk kerjasama yang kongkrit di bidang sumberdaya air ini adalah Pemerintah Belanda telah menyediakan bea siswa bagi asal mahasiswa Indonesia untuk menempuh pendidikan bidang sumberdaya air di perguruan tinggi Belanda.
“Pemerintah Belanda menyiapkan program beaya siswa bagi mahasiswa asal Indonesia yang berkuliyah terkait bidang sumber daya air di Belanda” ungkapnya di hadapan Bupati Lamongan Fadeli, Sekertaris Direktorat Sumber Daya Air Kementrian PUPL, M Arsyadi dan undanganya lainnya.
Waduk Prijetan ini dibangun Belanda tahun 1910 sampai dengan 1916 dan diresmikan pada tahun 1917. Salah satu insinyur yang turut serta dalam pembangunan waduk ini adalah kakek buyut dari Stephanus Abraham Blok.
Itu adalah salah satu alasan Stephanus Abraham Blok mengunjungi waduk yang memiliki luas 231 hektare tersebut. Selain itu, dia menyampaikan pemerintah Kerajaan Belanda juga menyediakan beasiswa bagi masyarakat Indonesia untuk belajar di Belanda, khususnya terkait sumber daya air.
“Kakek buyut saya dulu bekerja sebagai insinyur dalam pembangunan waduk ini. Ini adalah salah satu contoh, hubungan erat masyarakat Belanda dan Indonesia, serta antara pemerintah Belanda dan Indonesia, ” ujarnya.
Sementara itu Bupati Lamongan Fadeli menjelaskan, selain melihat Bendungan Prijetan, H.E Stef Blok juga mengunjungi makam kakeknya di makamnya berada di area Waduk Prijetan.
“Waduk Prijetan dibangun pada massa Belanda pada Tahun 1909 dan diresmikan Tahun 1917 menjadi salah satu pelaksana pembangunannya adalah Mevr FA Dligoor yang merupakan kerabat Menlu H.E Stef Blok” terang Fadeli.
Bupati Fadeli menyebutkan, kapasitas awal Waduk Prijetan mencapai 12 juta meter kubik. Namun akibat sedimentasi, kapasitas saat ini menyisakan 9,7 juta meter kubik. Waduk tersebut selama ini mengairi 4.513 hektare sawah di 33 desa yang berada di 3 kecamatan. Yakni Kecamatan Kedungpring, Sugio dan Modo.
Untuk mendukung fungsi irigasinya, Waduk Prijetaan didukung saluran primer yang mencapai 5.176 meter dan saluran sekunder sepanjang 21.594 meter.
Dia menyebutkan tahun 2017 ada anggaran normalisasi jaringan irigasi sebesar Rp 22 miliar. Tahun 2019 direncanakan ada studi penanganan sedimentasi waduk, yang akan dilanjutkan pengerukan sedimen dan konservasi daerah aliran sungai dengan anggaran Rp 112 miliar.
Sekertaris Direktorat Sumber Daya Air Kementrian PUPL, M Arsyadi menyebutkan kedatangan Menteri Luar Negeri H.E Stef Blok ke Indonesia, termasuk di Lamongan merupakan bukti semakin kuatnya hubungan antara Indonesia dengan Kerajaan Belanda.
“Kedatangan Menteri Luar Negeri H.E Stef Blok ke sini sebagai bukti hubungan pemerintah Indonesia dan Belanda kuat. Kami berharap hubungan tersebut semakin ditingkatkan” jelasnya. [mb9,yit]

Tags: