Ketersediaan Beras di Kabupaten Malang Mengalami Surplus Selama Pandemi Covid-19

Anggota DPRD Kab Malang saat melakukan inspeksi mendadak untuk memastikan ketersediaan beras di Gudang Bulog Jalan Raya Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, pada tahun 2021 lalu. [cahyono/Bhirawa]

Kab Malang, Bhirawa.
Ketersediaan pangan di Kabupaten Malang selama Pandemi Covid-19, terutama pada ketersediaan beras mengalami surplus beras sebesart 84.149 ton. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 13,39 persen, jika dibandingkan tahun 2020 lalu, yang surplus beras hanya sebesar 72.916 ton.

Hal ini disampaikan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang Agung Purwanto, Kamis (13/1), kepada wartawan. Dijelaskan, untuk ketersediaan beras di tahun 2020 juga mengalami surplus 72.916 ton, dan tahun 2021 juga surplus beras naik menjadi 13,39 persen.

Sehingga dengan melihat ketersediaan pangan di Kabupaten Malang tersebut, maka kondisi ketersesediaan pangan sangat prima, khususnya beras. “Beras merupakan makanan pokok, jadi kondisi itu sangat bagus,. Karena surplusnya lebih dari 78 ribu ton, sehingga dalam posisi sangat aman,” tegasnya.

Dia melanjutkan, untuk tanaman pangan jagung, Kabupaten Malang juga mengalami surplus yang terbilang cukup tinggi, di mana dari total kebutuhan jagung tersebur dalam satu tahun yang lalu yakni seberat 73.112 ton, yang saat ini ketersediaan jagung seberat 327.752 ton, dan juga mengalami surplus jagung seberat 254.640 ton, sehingga kini dalam posisi aman. Sehingga Kabupaten Malang memliki cadangan pangan terutama beras, karena beras menjadi kebutuhan pokok masyarakat kita.

“Ketersediaan pangan di Kabupaten Malang masih aman, dan bisa untuk memenuhi kebutuhan pangan hingga 6 bulan mendatang. Selain itu, produksi tanaman padi pada tahun ini juga mengalami peningkatan, asalkan tidak ada hal yang langsung berdampak pada produktifitas tanaman pangan,” jelas Agung.

Ditegaskan, jika ketersediaan pangan tetap prima, maka di tahun mendatang kondisi ketersediaan pangan di Kabupaten Malang masih tetap aman. Sedangkan yang menjadi ke khawatiran kita adalah produksi tanaman pangan terkena hama penyakit.

Hal itu bisa menyebabkan kerusakan pada tanaman pangan. Dan secara otomatis akan menurunkan produktifitas tanaman pangan, terutama pada tanaman padi. Sementara, Kabupaten Malang ini salah satu daerah di Jawa Timur (Jatim) sebagai daerah lumpung pangan.

“Oleh karena itu, untuk menjaga tetap surplus, maka petani harus bisa menjaga tanaman padi atau tanaman pangan lainnya agar terhindar dari hama penyakit, serta patani terus meningkatkan produksi tanaman pangan,” tandas Agung, yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang.[cyn.ca]

Tags: