Ketua DPRD Jatim Pastikan Tetap Satu Faksi Jatim

A Halim Iskandar

DPRD Jatim, Bhirawa
Ketua DPRD Jawa Timur Halim Iskandar menekankan dilantiknya Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak tidak mengubah apapun di kalangan legislatif. Menurutnya, sejak era Dr H Soekarwo – Saifullah Yusuf, DPRD Jatim tidak mengenal faksi partai tapi faksi Jatim.
Halim mengatakan bahwa semua di legislator di DPRD Jatim akan menyatu mendukung program kerja Khofifah-Emil demi kemajuan dan peningkatan masyarakat. Pihaknya yakin kalau komunikasi dengan gubernur baru tidak ada kendala.
“Saya pikir komunikasi pasti baik, hanya yang membedakan antara satu orang dengan orang lain adalah gaya,” ujar Halim usai sidang paripurna istimewa di Gedung DPRD Jatim, Senin (18/2) kemarin.
Selain itu, kakak Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar ini, juga optimistis faksi Jatim tetap berlanjut dari era gubernur sebelumnya ke gubenur baru. Artinya tidak ada ketidaksepahaman dalam mengambil keputusan yang merugikan masyarakat Jatim.
“Walau gubernurnya tidak dari partai. Semua didukung. Karena di dalam gedung ini semua baju partai dilepas,” katanya.
Halim juga berpesan bahwa kemesraan gubernur dan wagub baru bisa sama seperti yang dilihatkan gubernur dan wakil gubernur sebelumnya, Soekarwo dan Saifullah Yusuf. Sehingga, pemerintahan tetap berjalan harmonis. “Semoga terus mesralah dan bisa menjaganya,” katanya.
Dsinggung terkait ketidakhadiran Saifullah Yusuf dalam agenda serah terima jabatan (Sertijab) Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, Halim menjawab tidak perlu dijadikan masalah. Menurutnya, hal itu adalah subtansi di balik selesainya konstelasi politik Pilgub 2018.
Saifullah Yusuf dan Khofifah sudah saling bertemu, saling bertukar menyanyikan lagu waktu masih kampanye. Ini membuktikan bahwa keduanya telah menyatu. “Hanya masalah waktu saja, yang kemudian Gus Ipul tidak bisa hadir. Yang penting semua menyatu untuk pembangunan Jatim dan . menyatu untuk mendukung apa yang menjadi program Bu Khofifah,” pungkas politisi PKB ini. [geh]

Tags: