Ketua TP PKK Kota Surabaya Diskusi Penanganan Stunting di Kecamatan Asemrowo

Camat Asemrowo, Drs Bambang Udi Ukoro SH MHum, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani Eri Cahyadi dan Ketua TP PKK Kecamatan Asemrowo, Dra Novelia saat berdiskusi dengan para kader PKK se Kecamatan Asemrowo. [trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa.
Kecamatan Asemrowo Selasa (14/2) dikunjungi Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani Eri Cahyadi, untuk menggelar Diskusi Kerja Wilayah Kecamatan Asemrowo bersama Camat Asemrowo, Drs Bambang Udi Ukoro SH MHum, Ketua TP PKK Kecamatan Asemrowo, Dra Novelia, Kepala Puskesmas Asemrowo, dr Diah Miryati, Ketua TP PKK Kelurahan, para Kader PKK dan para Ning Adminduk Kecamatan Asemrowo.

Menurut Camat Asemrowo, Bambang Udi Ukoro, kunjungan Ketua TP PKK Kota Surabaya di Kecamatan Asemrowo untuk berdiskusi bersama Ketua TP PKK Kecamatan, para Lurah, Ketua TP PKK Kelurahan, Kasi Kesra Kelurahan, Kepala Bidang Kecamatan Asemrowo, Kepala Puskesmas Asemrowo. Dalam diskusi ini Rini Eri Cahyadi menjelaskan masalah Aplikasi Sayang Warga dan Data yang ada di Aplikasi Sayang Warga.

Dan data ini diutamakan untuk anak stunting yang perlu penanganan, agar jumlahnya bisa turun.”Alhamdulillah pada Bulan November 2021 Kecamatan Asemrowo mendapatkan predikat rangking I untuk penanganan stunting se Kota Surabaya,” kata Bambang-sapaan akrab Camat Asemrowo.

Bambang menjelaskan, Ketua TP PKK Kota Surabaya juga menjelaskan tugas – tugas yang perlu diketahui oleh TP PKK Kelurahan dalam rangka mendukung Lurah dalam melaksanakan tugas – tugas. Khususnya dalam penanganan masalah anak stunting dan masalah sosial. Sementara itu, pihak TP PKK Kecamatan Asemrowo bisa memberikan informasi penting yang terjadi di wilayahnya, dan TP PKK Kota Surabaya berjanji memberikan kursi roda Trailer untuk warga yang membutuhkan.

”Dengan digelarnya Diskusi Kerja Wilayah Kecamatan Asemrowo ini kami harapkan dalam penanganan anak stunting dan penanganan masalah sosial. Sehingga semua permasalahan sosial di Kecamatan Asemrowo bisa tertangani dengan baik,” jelas Bambang berharap.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Asemrowo, dr Diah Miryati menambahkan, ke depan pihaknya akan melakukan identifikasi terlebih dahulu tentang permasalahan stunting di Kecamatan Asemrowo, meski kini telah berjalan pemberian makanan bergizi. Setelah identifikasi permasalahan kemudian dilanjutkan dengan intervensi bersama dengan Puskesmas, Kelurahan dan Kecamatan, sebab stunting terkait dengan banyak faktor, yakni permasalahan lingkungan, pola asuh dan penyakit keturunan juga bisa menjadi penyebab stunting. ”Tetapi kalau dari faktor genetika agak sulit dalam intervensinya. Tetapi kami mungkin bisa mengintervensi masalah lingkungan dan pola asuhnya,” ujar dr Diah.

Sedangkan Ketua TP PKK, Novelia menjelaskan, Rapat Kerja Ketua TP PKK Kota Surabaya dan Tim di Kantor Kecamatan Asemrowo bersama Camat, Ketua TP PKK Kecamatan dan Kelurahan se Kecamatan Asemrowo, para lurah dan Kepala Puskesmas Asemrowo ini. Diskusi dan monitoring Aplikasi Sayang Warga serta upaya penanganan permasalahan sosial masyarakat. ”Diskusi ini membahas masalah Balita Stunting, Ibu Hamil dan Permasalahan Sosial,” tandasnya.

Dalam diskusi bersama di Kecamatan Asemrowo, Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Eri Cahyadi, memberikan apresiasi kepada Camat Asemrowodan Ketua TP PKK Kecamatan Asemrowo, serta Puskesmas Asemrowo dan Kelurahan se Asemrowo dalam penanganan stunting ada sinergi yang bagus. ”Pak Camat dan Ibu Ketua TP PKK sebagai suami istri dalam penanganan stunting, juga kader PKK lainnya sangat bagus karena selalu bersinergi. Semoga target tahun 2025 Kota Surabaya bebas stunting bisa tercapai,” tegas Rini Eri Cahyadi.[fen.ca]

Tags: