Kewaspadaan Virus Zika

Virus ZikaMerebaknya virus zika di Singapura menyebabkan beberapa negara merilis travel warning. Singapura, sebagai kota negara lintas perdagangan terbesar di Asia, memicu ke-khawatiran seluruh dunia. Tak terkecuali Amerika Serikat (AS) dan Inggris, sudah berpesan kepada warganya, agar tidak bepergian ke Singapura. Maka negeri tetangga terdekat, Indonesia, juga patut waspada. Trauma virus flu burung pernah menggejala di Indonesia, menyebabkan kerugian besar.
Ternyata, kekhawatiran tidak berlebihan. Terbukti seorang TKW (tenaga kerja wanita) asal Banten yang bekerja di Singapura, telah terpapar virus zika. Ekspatriat menjadi simpul kewaspadaan, sehingga di bandara Soekarno Hatta dilakukan pemeriksaan otomatis. Melalui sensor panas tubuh, karier pembawa virus zika bisa terdeteksi lebih awal. Selanjutnya dilakukan isolasi dan pengobatan, agar tidak menjadi simpul penularan.
Bandara lainnya yang memiliki rute penerbangan ke Singapura, mesti melakukan hal yang sama. Bandara Kuala Namu di Medan, serta Juanda di Surabaya, dan Batam, seyogianya tak kalah waspada. Batam, mesti lebih ekstra waspada karena jaraknya sangat dekat. Singapura bisa terlihat dari Batam, dan biasa pula sangat ramai dilintasi dengan kapal motor. Begitu pula pelabuhan laut, bisa memasang alat detector panas tubuh.
Seperti dulu, virus H5N1 (penyebab flu burung), juga diberlakukan kewaspadaan yang sama. Serangan virus yang membawa penyakit flu burung itu mula-mula menyerang Sumatra Utara, lalu merembet ke jawa Barat dan Jawa Tengah. Bahkan, serangan flu burung juga telah merambah itik di wilayah Jawa Timur. Di Kabupaten Kediri saja, penyebaran virus flu burung ini malah sudah dialami oleh 40% dari jumlah peternak.
Kerugian mencapai ratusan milyar rupiah aset (perekonomian) masyarakat, berupa unggas yang dimusnahkan. Virus Avian influnza di Indonesia sangat diwaspadai. Virus Flu Burung H5N1 ini menyebabkan flu berat pada manusia dan bisa menyebabkan radang paru akut, sampai kematian. Berdasarkan data WHO (per-Juni 2007), Indonesia mengalami suspect  flu burung sebanyak 99 kasus pada manusia.
Tidak tanggung-tanggung dari jumlah itu korban meninggal sebanyak 79 orang. Itu merupakan kasus suspect terbesar di dunia, sekaligus angka korban kematian tertinggi di dunia!  Sebagian terbesar tertular dari unggas, terutama ternak piaraan (ayam dan burung). Bahkan beberapa aktifis kesehatan lingkungan (termasuk guru besar mikro biologi), me-warning keaspadaan khusus: boleh jadi, virus flu burung ada yang menebarkan?!!
Bersyukur, saat ini kelompok peduli kesehatan masyarakat telah menemukan cara melawan virus zika yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti. Nyamuk yang biasa ditumpangi dengue, penyebab demam berdarah, ternyata juga menjadi tumpangan virus zika. Maka gejalanya juga mirip demam berdarah. Bahaya utamanya adalah, manakala virus zika masuk ke aliran darah perempuan hamil. Bisa mengganggu perkembangan tekorak kepala dan otak janin.
Cara mealwan virus zika yang ditemukan kelompok peneliti Yogya, juga menggunakan nyamuk aedes aegypti, tapi sudah ditumpangi bakteri wolbachia. Wolbachia, yang akan melawan zika, demam berdarah, serta cikungunya. Seyogianhya, pemerintah segera merespons dan mendistribusikan bakteri wolbachia ke seluruh daerah.
Kewaspadaan ekstra tinggi terhadap virus zika merupakan kewajiban pemerintah, agar tidak menjadi endemi. Konstitusi mengamanatkan perlindungan kesehatan terhadap warga Negara. UUD pasal 28H ayat (1) menyatakan: “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.”
Maka masyarakat tidak perlu panik. Hanya diperlukan pembiasaan lingkungan bersih. Juga tetap dengan 3M (menguras, menutup, dan mengubur) tempat air dan sampah. Serta memesan nyamuk aedes aegypti yang telah ditumpangi bakteri wolbachia.

                                                                                                                    ——— 000 ———

Rate this article!
Kewaspadaan Virus Zika,5 / 5 ( 1votes )
Tags: