Kirab Prabu Satmoko di Gresik Meriah

5-Foto A-kerin-1Gresik, Bhirawa
Hujan deras yang menguyur Kota Gresik seharian kemarin tak menyurutkan warga Gresik untuk menyaksikan kirab rekonstruksi penobatan Prabu Satmoto (Sunan Giri) di Giri Kedaton, Senin (9/3).
Meski demikian, acara yang dihelat untuk memperingati Hari Jadi Kota Gresik  ke 528 ini berlangsung meriah.
Masyarakat Gresik yang memadati tempat berlangsungnya kirab seakan tak surut meski hujan mengiringi. rekonstruksi penobatan Prabu Satmoto yang dilanjutkan dengan kirab menuju Pendopo Bupati Gresik, disutradarai ahli sejarah Gresik dan Kyai Haji Muchtar Jamil .?
Bak pagelaran drama kolosal, Bupati dan Wakil Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto – Moh Qosim memimpin rombongan kirab keduanya berpakaian baju gamis warna putih bersurban dan mengenakan penutup kepala ala seorang Sultan Jawa zaman dulu. Sambari – Qosim mengendalikan kuda kereta kencana, sementara didalamnya duduk isteri Sambari –  Qosim layaknya seperti seorang permaisuri. ?
Sedangkan kereta kencana yang lain dinaiki anggota Forpimda Gresik. Mereka yang naik kereta  kencana itu yaitu Ketua DPRD Gresik, Sekda Gresik, Komandan Kodim 0817 Gresik dan Kapolres Gresik. Dibelakang kereta kencana, tampak puluhan kendaraan hias beraneka bentuk. Mulai dari bentuk kapal dagang tempo dulu (Kapalnya Nyi Ageng Pinatih), gapura Kerajaan Giri, miniatur gedung. ?
Beberapa kendaraan juga menghias kendaraannya berbentuk taman yang dilengkapi beberapa set sound system yang suaranya memecah keramaian penonton kirab. Kelompok seni dan tarian mengikuti dibelakangnya sambil memainkan atraksi baik itu tari, nyanyian, serta kesenian tradisional pencak macan, reog, jaranan, tayub serta beberapa kesenian lain.?
Menurut Bupati Sambari Halim Radianto,  kegiatan ini merupakan bagian dari promosi daerah. ”Meski jauh dari sempurna, namun kami berharap agar masyarakat Gresik tahu sejarah Gresik terutama saat berdirinya Gresik pada 9 Maret 1487 sebagai penobatan Prabu Satmoto. Kami bertekad agar kegiatan yang bernapaskan Islam ini bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan,” kata Bupati.
Tentang kegiatan ini, Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim menyatakan kegiatan ini bagian dari syiar Islam.” Melalui kegiatan ini kami mengajak masyarakat untuk menghormati leluhur kita yaitu Prabu Ainul Yakin. Dengan penghormatan ini kami berharap berkah Allah. Saelain itu,  kami ingin mengajari masyarakat untuk bersyukur kepada Allah dan membangun kebersamaan”ujar Qosim. ?
Melihat kemeriahan kirab budaya itu, Siti Kholifah (31) warga Klangonan, menyatakan senang. Kirab yang diadakan setahun sekali ini menjadi hiburan khusus yang paling ditunggu masyarakat sekitar Giri. Hal senada juga disampaikan Fuad warga Giri yang menyatakan dirinya senang mengikuti acara ini. ”Saya sudah empat kali mengikuti acara ini dan selalu mengabadikan kegiatan ini,” ujarnya sambil jeprat jepert dengan kamera selulernya yang dibawa. [eri]

Rate this article!
Tags: