Komisi B DPRD Surabaya Minta Layanan Air Bersih Terlayani Pasca Jebolnya Pipa PDAM

Ketua Komisi B—Hj. Luthfiyah, S.Psi

Surabaya, Bhirawa
Jebolnya pipa utama PDAM Surya Sembada kota Surabaya di kawasan Gunung Anyar, akibat hantaman tiang pancang proyek pembangunan Kampus UIN yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya, membuat Komisi B DPRD kota Surabaya melakukan dengar pendapat (hearing) dengan PDAM, Adhi Karya, pihak kampus, dan dari pihak Kecamatan. Hearing digelar via teleconfrence, karena masih mematuhi protokol kesehatan ditengah pandemi Covid-19.
Ketua Komisi B—Hj. Luthfiyah, S.Psi mengatakan, hearing dengan PDAM dan Adhi Karya ini guna memastikan layanan air bersih ke masyarakat wilayah Gunung Anyar apakah sudah terpenuhi atau belum, pasca jebolnya pipa utama PDAM.
“Komisi B hanya memastikan, apakah layanan air bersih untuk warga sudah terlayani pasca jebolnya pipa PDAM,” ujarnya kepada wartawan di ruang Komisi B DPRD kota Surabaya, Rabu (27/5/2020).
Ia menjelaskan, kebutuhan air bersih untuk masyarakat sangat penting. Untuk itu Komisi B hanya memastikan apakah pipa yang jebol sudah diperbaiki dan bisa digunakan, untuk kebutuhan masyarakat.
“Air itu kan kehidupan, jadi sangat urgent sekali.”tegasnya. Politisi Partai Gerindra Kota Surabaya tersebut menambahkan, dari penjelasan Dirut PDAM Surya Sembada—Mujiaman bahwa pipa yang dijebol bertahap sudah teratasi, tinggal sedikit-sedikit saja yang belum tuntas.
Intinya, kata Luthfiyah, Komisi B mendorong PDAM agar segera menormalkan distribusi air bersih pasca jebolnya pipa utama PDAM, karena masyarakat jelas membutuhkan suplai air bersih. “Jika belum teratasi, kami akan sidak langsung ke lapangan,” tegasnya.
Ia menerangkan, insiden jebolnya pipa utama PDAM di kawasan Gunung Anyar menjadi sebuah pembelajaran yang sangat berguna kepada siapa saja yang akan memulai proyek pembangunan. Harus ada koordinasi, baik kontraktor, PDAM, konsultannya, agar membuat perencanaan yang matang.
Misalnya, PDAM memberikan denah mana saja pipa-pipa PDAM yang tersambung di bawah tanah, sehingga tidak sampai terganggu dengan pengerjaan proyek lainnya.
“Koordinasi tersebut agar setiap proses pembangunan berjalan lancar, tidak sampai merusak pipa PDAM,“ ungkapnya.n [dre]

Tags: