Dewan Jatim Imbau Pemprov Siapkan Lapangan Kerja

Puluhan WTS yang berasal dari kabupaten/kota di Jatim dipulangkan Pemkab Jayapura, dan diterima langsung Kepala Biro Administasi Kesra Setdaprov Jatim Drs H Hizbul Wathon MM di Pelabuhan Tanjung Perak Gudang 100 Terminal Penumpang Sementara, Rabu (26/8).

Puluhan WTS yang berasal dari kabupaten/kota di Jatim dipulangkan Pemkab Jayapura, dan diterima langsung Kepala Biro Administasi Kesra Setdaprov Jatim Drs H Hizbul Wathon MM di Pelabuhan Tanjung Perak Gudang 100 Terminal Penumpang Sementara, Rabu (26/8).

Untuk PSK yang Hengkang dari Papua
DPRD Jatim, Bhirawa
Program Indonesia Bebas Prostitusi yang dicanangkan Kementerian Sosial ternyata berimbas pada penutupan lokalisasi. Terbaru, lokalisasi Tanjung Elmo, Jayapura di Papua yang ditutup. Akibatnya ratusan pekerja seks komersial (PSK) harus hengkang, termasuk 277 orang PSK asal Jatim.
Menyikapi kembalinya ratusan PSK itu ke Jatim, Ketua Komisi E DPRD Jatim, Agung Mulyono meminta Pemprov Jatim menyediakan lapangan kerja kepada para eks PSK di Papua itu agar mereka tidak kembali menjadi PSK di Jatim. Menurut Politisi Partai Demokrat itu, pemulangan PSK itu memang menimbulkan dampak sosial yang harus ditanggulangi oleh Pemprov Jatim.
“Kami minta Pemprov bisa menyediakan lapangan pekerjaan pada eks PSK asal Papua tersebut. Jangan sampai mereka kembali melacur sekembalinya di Jatim karena tidak mempunya penghasilan,”tutur alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu, Kamis (27/8).
Anggota Dewan asal daerah pemilihan Jatim III ini menambahkan, dampak sosial, dampak kesehatan juga harus diperhatikan. Pasalnya Papua adalah provinsi dengan penderita HIV/AIDS tertinggi di Indonesia. Dengan begitu resiko penularan penyakit tersebut harus diantisipasi agar tidak menjalar ke Jatim.
Karena itu, Agung mengimbau agar para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait seperti Dinsos serta Dinkes bersinergi dan berkoordinasi untuk menanggulangi dampak sosial maupun kesehatan dari kembalinya para PSK tersebut.ý Diantaranya dengan memeriksa ulang para eks PSK itu, untuk memastikan apakah mereka terjangkit HIV/AIDS atau tidak. Kalau terjangkit agar segera dikarantina dan mendapat penanganan medis. Kalau mereka bebas dari HIV/AIDS, harus tetap diawasi dan diberi penyuluhan oleh Dinkes di Kabupaten/Kota sesuai domisili mereka.
“Dinkes harus melakukan cek kesehatan kepada para eks PSK. Sehingga jelas penanganannya, baik apabila mereka terjangkit atau tidak. Terpenting jangan sampai penyakit mematikan itu menulari masyarakat Jatim,”tegas pria asal Banyuwangi ini.
Seperti diketahui, sebanyak 277 PSK asal Jatim dipulangkan dengan KM. Gunung Dempo. Mereka adalah penghuni Lokalisasi Tanjung Elmo, Jayapura, Papua. Para eks PSK itu tiba di Pelabuhan Tanjung Perak pada Rabu (26/8). Mereka langsung dijemput ke daerah asal seperti Jember, Lumajang, Banyuwangi, Blitar dan Tulungagungý. Rencananya akan ada 208 orang psk asal Jatim yang kembali akan dipulangkan pada tahap ke-2. [cty]

Tags: