Komunitas PIK-R Berbasis Warga Masih Minim

karikatur ilustrasi

Bojonegoro, Bhirawa
Proses pencapaian tujuan triad remaja melalui pusat informasi dan konseling  remaja (PIK-R) di Bojonegoro masih minim. Pasalnya, pencapaian tujuan triad remaja masih belum seimbang dengan jumlah komunitas PIK-R berbasis masyarakat. Selama ini, tercatat jumlah PIK-R berbasis masyarakat belum menyeluruh di 430 desa se Kabupaten Bojonegoro yakni 269 komunitas.
Demikian disampaikan oleh Kepala bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Bojonegoro, Endang Sulistyowati, kemarin (6/4). Dia mengungkapkan bahwa PIK-R berbasis masyarakat untuk penyiapan remaja sesuai tujuan triad remaja yakni menghindari pergaulan bebas, napza dan pernikahan dini perlu didukung sumber daya manusia yang kuat.
Endang menilai kesulitan pembentukan PIK-R disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya sulitnya regenerasi saat ketua PIK-R yang ada telah selesai bertugas. “PIK-R kerap pasang surut, bahkan bubar karena ketua atau motor penggeraknya tidak ada pengganti,” jelas Endang.
Selain itu, kader dari pengetahuan serta pemahaman yang kurang terhadap manfaat PIK-R dari anggota maupun masyarakat sekitar. Hal itu bakal berdampak pada pembentukan mindset pendek sehingga cenderung kurang peduli dengan persoalan remaja. “Padahal, informasi PIK-R sangat penting untuk mempersiapkan remaja menuju keluarga berencana,” beber dia. [bas]

Tags: