Komunitas Wisman Sambangi dan Berikan Bantuan pada Nenek Satriya

Ketua DPRD Bondowoso H Ahmad Dhafir saat mendatangi rumah nenek Satriya yang hidup sebatangkara. [Ihsan Kholil/Bhirawa]

Bondowoso, Bhirawa
Komunitas goes Wisman (Wisata Mancal) yang terdiri dari sejumlah anggota dewan dan pegawai DPRD Kabupaten Bondowoso mendatangi kediaman nenek Satriya (83) yang beralamat di Desa Kembang Kecamatan Bondowoso.

Kedatangan Komunitas Wisman ini yang di komandoi langsung oleh Ketua DPRD Ahmad Dhafir tak hanya sebatas mengunjungi saja. Akan tetapi pada kesempatan itu mereka menyerahkan bantuan sejumlah uang tunai pada nenek Satriya.

Ketua DPRD Bondowoso H Ahmad Dhafir saat dikonfirmasi awak media mengatakan bahwa bantuan itu merupakan bentuk kepeduliannya dan anggotanya untuk berbuat kepada sesama.

“Jadi spontan, begitu baca di media sosial. Alhamdulillah juga sudah banyak yang peduli. Dan ini bentuk kepedulian teman-teman, membantu sesama,” kata Dhafir, Sabtu (14/2).

Menurutnya, nenek Satriya ini memiliki hak yang sama sebagai warga Bondowoso untuk hidup layak dan mendapatkan bantuan pemerintah. Sedangkan dengan donasi yang diberikan, diharapkan bisa digunakan untuk merenovasi rumah berdiameter 4×3 m2 milik janda tua itu.

Ia menjelaskan bahwa kondisi ini pun menjadi catatan kecil untuk semua pihak. Bahwa, ini kondisi masyarakat Bondowoso yang perlu kepedulian semua pihak dan tanggung jawab pemerintah untuk di fikirkan.

“Karena hakekatnya, bagaimana pemerintah daerah mensejahterakan rakyat. Bagaimana menyiapkan papan pada rakyat, maksudnya tempat tidur, istirahat dan sebagainya,” jelasnya.

Dan juga pemerintah juga bagaimana menyiapkan pangan untuk rakyat. Akan tetapi disisi lain, banyak juga dari organisasi masyarakat serta perorangan yang turut peduli kepada sesama yang membutuhkan.

“Inilah yang perlu dipelihara terus kekompakan, kebersamaan, kepedulian terhadap sesama,” urainya. Sedangkan, untuk segala bantuan yang selama ini tak bisa diterima karena masih atas nama almarhum suaminya. Kata Ketua DPC PKB itu, telah dikoordinasikan dengan pihak terkait.

“Saya sudah sampaikan ke Kepala Dinsos, sudah diurus. InsyaAllah, mulai bulan depan bisa diurus lagi. Karena itu uang negara, jadi harus dipertanggung jawabkan,” terangnya.

Dhafir, membenarkan bahwa masih ada banyak warga di Bondowoso yang belum masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Karena itulah, menjadi kewajiban semua pihak untuk peduli.

“Siapa pun sebagai pejabat punya tanggung jawab. Bahwa, hakikat pemerintah bagaimana mensejahterakan rakyat. Menyiapkan papan, pangan rakyat,”tandasnya.

Perlu diketahui, nenek Satriya adalah seorang janda tua. Ia seorang Warga Desa Kembang Kecamatan Bondowoso tepatnya di RT 24 Rw 08.

Nenek Satriya hidup sebatangkara di tengah kondisi hidup yang amat memprihatinkan. Yang mana tempat tinggalnya masuk kategori rumah tak layak huni yang hanya berdiameter 4×3 m2 di dekat bantaran sungai.

Janda tua itu bekerja sebagai pemulung karena telah lama ditinggal mati oleh suaminya. Ia pun tinggal terpisah dengan ke-dua anaknya yang masing-masing telah berkeluarga. [san]

Tags: