KONI Kabupaten Malang Berangkatkan Atlet Ikuti PON XX Papua

Manager dan Pelatih KONI Kab Malang saat menggelar rapat terbatas di Gedung Pelatihan Cabor Senam Lantai Kharisma, di Desa Pagedangan, Kec Turen, Kab Malang. [cahyono]

Kab Malang, Bhirawa
Masa Pandemi Covid 19 tak menyurutkan semangat atlet dan pelatih Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Malang untuk tetap meraih prestasi. Sebab, dalam Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX Papua 2021, akan diselenggarakan pada 5 hingga 15 Oktober mendatang, KONI setempat memberangkatkan 27 orang atlet untuk mewakili Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Menurut Ketua KONI Kabupaten Malang, H Rosydin, Kamis (29/7), pihaknya telah mempersiapkan atlet yang akan mengikuti PON XX Papua 2021 untuk memwakili Jatim. Sedangkan 27 orang atlet yang akan mengharumkan nama Jatim ini, dari Cabang Olah Raga (Cabor) senam, gulat, kempo, renang, dan pencak silat. Sebelum diberangkatkan atlet KONI Kabupaten Malang akan digembleng dan latihan terus ditingkatkan. Meski kini masih kondisi Pandemi Covid 19.
“Atlet yang akan diberangkatan di PON Papua selama ini memiliki prestasi dan sering menyabet juara baik ditingkat daerah maupun nasional. Sehingga atlet yang dipersiapkan benar – benar memiliki kemampuan dalam bertanding. Diharapkan agar atlet yang dikirim bisa memperoleh medali, baik itu emas, perak, dan perunggu. Bahkan, ketiga medali bisa direbut atlet KONI Kabupaten Malang,” kata Rosydin.
Rosydin yang juga Ketua Cabor Senam ini optimis jika atlet KONI Kabupaten Malang bisa memperoleh medali di PON XX Papua. Karena mereka kini telah memiliki dedikasi dan semangat yang cukup tinggi, serta pelatih mereka juga memiliki semangat yang luar biasa.
Selain mempersiapkan atletnya untuk mengikuti PON XX Papua. Rosydin kini juga mempersiapkan atlet untuk mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur Ke VII Tahun 2022, yang akan digelar di empat kabupaten, yakni Jember, Bondowoso, Lumajang dan Kabupaten Situbondo, pada Bulan Oktober 2022 mendatang. Sedangkan untuk memenuhi target juara di Porprov Jatim tidak hanya kesiapan atlet, pelatih, dan manager saja, tapi juga harus juga didukung anggaran yang cukup.
Karena, lanjut Rosydin, anggaran yang diterima KONI Kabupaten Malang kini tidak lagi menggunakan dana hibah, tapi harus melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang dikeluarkan Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kabupaten Malang, meski dana KONI sekarang hanya Rp1,9 miliar padahal sebelumnya Rp9 miliar. Sehingga dengan anggaran itu akan sulit untuk meningkatkan prestasi atlet. Padahal, tahun 2022 mendatang juga mengikuti Porprov VII Jatim, yang ditargetkan masuk pada tiga besar.
Maka Rosydin mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang agar anggaran KONI Kabupaten Malang dikembalikan lagi dengan menggunakan dana hibah. Sebab, untuk mengejar target tiga besar harus ada dukungan dana, meskipun saat ini atlet Malang rata – rata memiliki prestasi, tapi juga harus diimbangi dengan dana yang cukup. Karena untuk menuju juara pada Porprov VII Jatim, tentunya harus memiliki anggaran yang cukup.
“Jika anggarannya untuk meraih prestasi olah raga ini sangat minim, mana bisa mengejar juara tiga besar. Maka kami berharap ada tambahan dana dari Pemkab Malang melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2021 ini,” pintah Rosydin, yang juga mantan kiper andalan Persatuan Sepak Bola Malang (Persema). [cyn]

Tags: