Kota Malang Kembali ke Zona Merah, Tempat Nongkrong Terus Dirazia

Operasi di Jalan Terusan Candi Mendut (4/7 ’20), dari 91 yang dirapid kedapatan 2 reaktif

Kota Malang, Bhirawa
Kerja keras Pemkot Malang untuk menghidari zona merah, tampaknya belum juga berhasil. Bahkan yang sebelumnya zona oranye, Kota Malang kembali masuk zona merah. Untuk itu operasi tempat nongkrong terus digalakan.

Sementara , hari ke 2 operasi gabungan pasca ditetapkannya kota Malang kembali zona merah oleh Pemprov Jatim, dengan target operasi tempat tongkrongan,akhir pekan kemarin tim kembali mengamankan warga yang ke dapatan reaktif test rapid.

Menyasar warung kopi di kawasan jalan Terusan Candi Mendut (4/7 ’20), dari 91 yang dirapid kedapatan 2 reaktif yang meliputi 1 pengunjung (L/26 th) dan 1 jukir (L/27 th).

“Kedua duanya kita bawa dan kita amankan di rumah isolasi, untuk berapa, tentu sampai keluar hasil swab. Dan sampai hari ini sudah 3 orang yang kita masukkan ,”ujar Sekkota Malang Wasto yang hadir bersama Kapolresta Kota Malang Kombes Leo Simarwata dan Dandim 0833 Kota Malang, Letkol (Inf) Tommy Anderson.

Ditambahkan oleh Sekretaris Gugus Tugas Covid 19 kota Malang tersebut, karena jukir bagian yang tidak terlepas dari manajemen usaha, maka begitu ada salah satu yang reaktif, maka tempat usaha ditutup selama 5 lima hari dan dilakukan sterilisasi.

Sosialisasi yang intensif terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang, dalam rangka menekan penyebaran virus Covid-19 dan mengembalikan Kota Malang menjadi zona hijau. Wakil Walikota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko menghadiri dua kegiatan monitoring penguatan Tracing dan Tracking Covid-19

Wilayah Kerja Puskesmas Bareng bertempat di Kelurahan Sukoharjo dan Wilayah Kerja Puskesmas Janti bertempat di Aula Kelurahan Bandungrejosari.

“Saya yakin semuanya rindu dan berkeinginan untuk bisa beraktifitas kembali. Salah satunya sektor pendidikan dan pariwisata. Karena begitu 2 (dua) sektor ini kembali bergerak, maka multiplier efek akan muncul dari sana,”ujar Sofyan Edi Jarwoko.

Simpul simpul ekonomi pasti dan otomatis akan ikut bergerak. Namun itu, kata Sofyan Edi, bisa terjadi apabila semua mampu memenuhi syarat, yakni menjadikan kota Malang menjadi zona hijau.

Untuk mampu menjadi zona hijau, sangat bergantung kepada kedisiplinan dan kesungguhan semua pihak untuk membendung perebakan Covid 19, melalui disiplin pakai masker, disiplin cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun, lakukan physical distancing serta ikutan arahan dan panduan yg diberikan pemerintah.

Di antara yg terkonfirmasi positif, hasil survei yang rawan terpapar komposisinya sama (dari sisi gender), 50 % dari bapak bapak, dan 50 % dari ibu ibu. Mengacu data provinsi, dari sisi usia yang terpapar terbanyak secara prosentase di usia 40 – 49 tahun (23 %). Posisi prosentase terbesar ke 2 di usia 50 – 50 tahun (22 %).

“Saya titip untuk terus memperhatikan protokol kesehatan, di antaranya tertib menggunakan masker. Selalu waspada, nggak boleh lengah dan tetap jaga kesehatan tubuh, meskipun 2 positif yang di Sukoharjo ini sudah sembuh, “pesan Bung Edi, demikian Wawali Malang akrab disapa.

Dalam 2 (dua) hari saja bertambah 31 kasus (3 dan 4 juli 2020). Up date data covid 19 kota Malang per 4 Juli, bertambah 14 kasus sehingga total kasus covid 19 kota Malang sebanyak 248 kasus dengan rincian 21 meninggal, 65 sembuh dan 162 dirawat. 14 penambahan angka kasus tersebar pada 5 wilayah kecamatan, yakni 2 warga Klojen (L/31 th dan P/36 th), 4 warga Sukun (P/57 th, P/56 th/meninggal, P/57 th, P/76 th/meninggal), 3 warga Blimbing (P/50 th, P/51 th, P/38 th), 1 warga Lowokwaru (P/34 th), dan 4 warga Kedungkandang (P/35 th, L/66 th, L/72 th/meninggal, 1 warga Sawojajar). [mut]

Tags: