Kota Malang, Bhirawa
Walikot Malang Muhammad Anton, usai membuka secara resmi Rakor ke 11 Apeksi di Hotel Atria Malang, Senin 27/4 kemarin mengutarakan, jika pihaknya akan menularkan kepada Pemerintah Kota peserta Apeksi cara mendapatkan Corporet Sosial Responbility (CSR) dari perusahaan.
Dikota Malang, menurut Walikota yang kerap disapa Abah Anton itu, pembangunan tidak selalu meggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tetapi banyak yang mengunakan dana CSR.
Pihaknya menyebutkan, sejauh ini sudah banyak perusahan yang memberikan bantuan CSR kepada Kota Malang. Bahkan pihaknya sempat menolak sejumlah CSR dari perusahaan karena dinilai tidak menguntungkan Pemkot Malang.
“Yang kita bangun seperti taman Trunojoyo, Taman Kunang-kunang, Taman Malabar, Alun-alun semuanya menggunakan dana CSR. Pemkot Malang tidak mengeluarkan dana sama sekali. Ini menujukan jika pembangunan tidak selamannya mengunakan APBD,”tukas Abah Anton.
Bahkan saat ini, PT Niko Stel, salah satu pemberi CSR sedang menyelesaikan pembangunan Taman Merjosari, yang nilainya mencapai ratusan juta. Kota Malang malah ditawari untuk merenovasi Stadion Gajayana secara gratis dari Niko Stel.
Tidak hanya perusahaan besar yang telah membantu Kota Malang melalui CSRnya, sejumlah Perbangkan secara sukarela juga sudah memberikan bantuan, berupa Bus Sekolah, dan sarana lainnya. Jadi ujarnya, CSR tidak mellulu berupa bangunan.
Tidak hanya itu, pengembang perumahan di Kota Malang secara bertahap juga memberikan CSRnya, melalui program Bedah Rumah. Karena di Kota Malang ini, kedepan tidak boleh lagi ada rumah yang kumuh.
“Jadi keterlibatan perusahan swasta dalam membangun itu sangat penting. Karena itu kita juga menyampaikan kepada peserta Apeksi, untuk bisa memanfaatkan CSR dalam membangun daerahnya,”tukas Abah Anton.
Kedepan lanjut dia pihaknya akan berupaya agara perusahan-perusahan lain bisa membantu pembangunan di Kota Malang. Khususnya untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Malang melalui Pendidikan.[mut]