Kurangi Volume Sampah ke TPA, DKP Optimalkan TPST

Amin Wachid Kepala DKP Kota Mojokerto (doc)

Amin Wachid Kepala DKP Kota Mojokerto (doc)

Kota Mojokerto, Bhirawa
Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Mojokerto menerapkan kebijakan meminimalisir volume sampah yang masuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dengan mengoptimalkan fungsi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST). Tempat Pembuangan Sampah (TPS) model ini diyakini sukses menurunkan produksi sampah di TPA hingga 60% dari produksi sampah sebanyak 165 meter kubik per hari.
”Kita sekarang mengoptimalkan fungsi TPST karena banyak menekan produksi sampah khususnya sampah rumah tangga. Kini kita membangun TPST Pulorejo yang dibiayai Pemprop Jatim,” kata Kepala DKP Kota Mojokerto, Amin Wakhid  Minggu (23/10) kemarin.
DKP terus membangun TPST baru selain di Kec Prajurit Kulon itu, DKP mempunyai TPST di Kec Magersari. Menurut Amin, pengelolaan sampah ini diserahkan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) setempat.
”Pengelolaannya kita serahkan KSM. Setiap TPST akan membawahi empat kelurahan. Sementara jumlah kelurahan ada 18, maka setidaknya butuh satu atau dua TPST untuk mengcover kelurahan yang tersisa,” tambah Amin.
Amin mengatakan, pengendalian sampah model anyar ini bisa memilah sampah bernilai dengan lebih efektif dan menekan beban transportasi ke TPA. Sampah memiliki nilai ekonomis dipilah disana. Ini jauh mengurangi sampah yang dikirim ke TPA. Karena mengurangi beban sampah sampai 40% maka pembuatan TPST baru jadi target dinas ini.
Sementara anggota DPRD Kota Mojokerto, Denny Novianto, memberi apresiasi terkait pengelolaan sampah secara benar ini. Selain memantapkan posisi Adipura kedepan, juga dapat menciptakan lingkungan bersih.
”Metode pengelolaan sampah kita bergeser dari konvesional ke modern. Ini memantapkan Adipura kita sehingga piala ini menjadi target kedepannya,” ujar politisi Partai Demokrat ini.
Deny berharap, DKP juga fokus menyelesaikan persoalan kesadaran lingkungan masyarakat. ”Pengelolaan sampah tidak hanya di TPA tapi juga pola pikir masyarakat. Perilaku membuang sampah sembarangan itu yang menjadi tolak ukur keberhasilan Adipura,” tegas Deny Novianto. [kar]

Tags: