Laba Bank UMKM Jatim Naik 23,37%

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Kinerja Bank Perkreditan Rakyat/Bank UMKM Jatim pada 2015 menunjukkan hasil yang memuaskan dan mendapat predikat sehat. Kondisit itu dapat dilihat dari laba yang diperoleh di atas standar atau dengan nilai Rp24,462 miliat atau naik 23,37 persen dibanding 2014 lalu.
Rasio indikator kinerja juga menunjukkan gambaran yang sangat memuaskan yakni mengenai Capital Adequacy Ratio (CAR) 35,79 persen, Return on Asset (ROA) 1,61 persen, Loan Deposit Ratio (LDR) 73,96 persen. Semua rasio indikator kinerja itu menunjukkan jika kinerja Bank UMKM bagus, dan sesuai dengan koridor ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.
“Bank UMKM disamping memberikan kredit juga mengadakan pembinaan terhadap usaha kecil yang diberi kredit, dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian supaya tidak terjadi kredit macet,” kata Sekdaprov Jatim, Dr H Akhmad Sukardi MM, saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2015 PT BPR/Bank UMKM Jatim di Graha UMKM Jatim, di Jalan Ciliwung Nomor 11 Surabaya, Jumat (15/4).
Menurutnya, secara umum kinerja perbankan di Jatim perkembangannya cukup sangat signifikan. Total aset perbankan yang dimiliki mencapai Rp541,950 triliun dan dana pihak ketiga Rp429,630 triliun. Begitu pula dengan kinerja Bank UMKM Jatim 2015 total aset meningkat 18,35 persen atau sebesar Rp2,195 triliun, dana pihak ketiga Rp1,361 triliun atau bertambuh 20,10 persen, dan kredit yang diberikan Rp1,553 triliun atau tumbuh 7,50 persen dibanding 2014.
Dalam target kinerja 2016, Bank UMKM Jatim dibebani mampu meroleh lama sebesar Rp36,324 miliar atau naik 9,10 persen. Lalu kredit yang diberikan mencapai Rp1,795 triliun atau tumbuh 15,55 persen, dana pihak ketiga Rp1,461 triliun atau tumbuh 7,29 persen dan total aset mencapai Rp1,519 triliun atau tumbuh 14,74 persen.
Mantan Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Jatim ini mengatakan, bank BPR akan mengalami persaingan dengan adanya bank-bank umum di sektor UMKM. Tidak hanya terkait dengan suku bunga tinggi, tapi juga akses produk lainnya. “Oleh karena itu, seluruh jajaran Bank UMKM Jatim harus terus melakukan inovasi dengan mengeluarkan produk-produk yang bisa diterima masyarakat,” pesannya.
Saat ini, lanjutnya, Pemprov Jatim melakukan terobosan untuk membiaya industri primer melalui loan agreement. Pinjaman yang diberikan tahun ini Rp400 miliar, yang akan disalurkan ke seluruh BPR se-Jatim dengan bunga efektif 4 persen per tahun, dan sampai ke enduser maksimal 9 persen. Sasarannya adalah UMKM industri primer supaya dapat mengakses perbankan dengan bunga murah, cara mudah dan layanan cepat.
“Targetnya disamping penciptaan nilai tambah, manfaat lainnya adalah terciptanya jiwa kewirusahaan, moving tenaga kerja dari sektor pertanian yang saat ini masih 36,57 persen ke sektor industri. Diharapkan dalam kurun waktu dua atau tiga tahun jumlah tenaga kerja di sektor pertanian tinggal 30 persen,” pungkasnya. [iib]

Rate this article!
Tags: