Landasan Menjadi Perempuan Mulia

Menjadi Bidadari Dunia AkhiratJudul  : Tutorial Menjadi Bidadari Dunia Akhirat
Penulis  : Emha Al Bana
Penerbit  : DIVA Press
Cetakan    : I, Oktober 2015
Tebal    : 180 hlm; 14 x 20 cm
ISBN    : 978-602-255-949-8
Peresensi  : Junaidi Khab
Pecinta Baca Buku Asal Sumenep, Lulusan UIN Sunan Ampel Surabaya.

Sosok perempuan tak pernah lenyap oleh perbincangan zaman dan polemik di dalam lingkungan masyarakat. Perempuan tak lain merupakan makhluk terindah dan sangat berharga. Namun, jika salah dalam merawat dan menjaganya, maka perempuan akan menjadi sangat jelek dan tiada nilainya. Ibarat batu akik yang belum diasah. Jika batu tersebut diasah oleh ahlinya, maka akan menjadi cincin yang sangat menawan dengan harga yang sangat mahal. Tapi, jika yang mengasah batu itu bukan ahlinya, maka batu itu akan jelek dan tidak sempurna. Begitulah ibarat kaum perempuan secara sederhana. Maka dari itu, perempuan harus pandai-pandai menjaga diri agar kemuliaannya tidak sirna dari dalam dirinya.
Buku ini hadir di tengah-tengah kita sebagai upaya untuk memelihara dan menambah kemuliaan sosok perempuan di dunia hingga akhirat. Karya ini dimulai dengan sebuah permenungan tentang hakikat perjuangan seorang ibu sebagai seorang perempuan yang telah melahirkan umat manusia. Tanpa seorang perempuan sebagai perantara, umat manusia tidak mungkin ada di dunia ini. Atau jika bukan seorang perempuan yang melahirkan, tak mungkin seorang manusia ingin lahir dari seekor binatang. Begitulah, perempuan pada hakikatnya sangat mulai dan harus dimuliakan.
Sejarah mencatat bagaimana Hawa diciptakan bukan hanya untuk menemani nabi Adam, tapi lebih dari itu demi masa depan kehidupan umat manusia. Dunia pun tak bisa bungkam tentang sosok Khadijah yang senantiasa menopang perjuangan dan perjalanan Rasulullah Saw. dalam menegakkan kalimat tahlil. Selain itu, masih banyak perempuan hebat yang tercatat dalam sejarah peradaban manusia (hlm. 11).
Melihat fakta sejarah yang pernah terjadi di masa yang lalu, tentu banyak kaum perempuan yang terinspirasi dan ingin menjadi seperti mereka pada zamannya. Namun, apalah daya, pergerakan zaman selalu membawa ujian dan cobaan yang berat bagi kaum perempuan untuk menjadi mutiara yang sangat berharga. Berbagai persoalan dan tantangan harus dihadapi dengan niat kuat dan tekad yang bulat. Menjadi seorang perempuan yang mulai tak lain satu dari sekian kunci kerukunan umat manusia.
Kiprah wanita dewasa ini di bidang profesional kerja cukup terbilang mengalami perubahan yang drastis. Tidak sedikit dari mereka yang memilih profesi seperti para pria pada umumnya. Dahulu, mungkin janggal kita melihat wanita menjadi kondektur. Kini, pemandangan itu sering kita jumpai di tengah lalu lintas ibu kota dan tidak menjadi hal yang janggal bagi kita semua (hlm. 47).
Bukan hanya menjadi seorang kondektur, tapi banyak di antara mereka yang menjadi pengusaha sukses. Sebenarnya hal ini bukan persoalan yang mendasar, dulu Khadijah juga seorang pengusaha. Tetapi, di era modern saat ini kaum perempuan gagal dalam memahami karakter putra-putrinya. Sehingga, mereka telantar dan hidupnya kurang terurus serta tak banyak mendapat perhatian sebagai arah perjalanan hidup agar lebih cemerlang. Maka dari itu, suatu cerminan perempuan mulia kembang bidadari surga adalah jangan sampai lengah untuk tahu tentang kehidupan anak-anak, beban yang mereka rasakan, tekanan hidup yang mereka alami, dan akhirnya mereka memilih jalan yang salah.
Kodrat seorang perempuan tidak boleh dihindari, karena hal itu akan berdampak buruk, baik bagi dirinya sendiri atau bahkan kepada orang lain dan lingkungan sekitar. Misalkan memberikan perhatian penuh kepada anak-anaknya agar menjadi generasi yang gemilang dan pribadi yang mulia. Kenakalan remaja bukan serta-merta karena mereka bergaul dengan orang yang salah. Tapi, umumnya mereka kurang perhatian dari orang tua, khususnya seorang ibu. Dari itulah, seorang perempuan harus berada di jalur kewajibannya agar mereka menjadi perempuan mulai, baik di mata Tuhan atau manusia.
Karya ini berisi tentang suatu nasihat yang perlu diejawantahkan dan diimplementasikan oleh kaum perempuan dalam kehidupan sehari-harinya. Wejangan-wejangan di dalam buku ini akan memandu para kaum perempuan agar menyadari kodratnya sebagai seorang yang memiliki emas permata dalam dirinya. Peringatan yang disajikan dalam buku ini merupakan sebuah permenungan diri bagi kaum perempuan demi untuk melihat dirinya sebagai ibu generasi muda dan bangsa.

                                                                                                          ————– *** —————

Rate this article!
Tags: