Layanan Kesehatan Malang Raya Masih Timpang

Layanan KesehatanKota Malang, Bhirawa
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menilai pelayanan  kesehatan di wilayah Malang Raya belum merata alias timpang.
Pasalnya, sejumlah rumah sakit rujukan pertama maupun klinik mayoritas berada di wilayah Kota Malang, sedang di kawasan pinggiran seperti di Malang Selatan pelayanan kesehatan kekurangan.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Malang Gatot Subroto,, Senin (8/8) kemarin mengatakan, jumlah rumah sakit dan klinik kesehatan di Malang raya sebenarnya sudah mencukupi kebutuhan peserta BPJS yang jumlahnya 1,7 juta peserta.
Menurut Gatot, berdasarkan standart WHO, setiap satu tempat tidur, untuk 1000 pasien. Jika dari jumlah itu sebenarnya Rumah Sakit dan klinik di Malang sudah memenuhi.
“Yang jadi masalah bukan jumlah Rumah Sakitnya, tetapi pemerataan pelayanannya. Karena di daerah-dearah tertentu, khusunya di pinggiran masih belum ada,”tuturnya.
Untuk itu, pihaknya berharap klinik kesehatan juga membuka cabang di wilayah pinggiran Kabupaten Malang, khususnya di daerah selatan, seperti Sumbermanjing Wetan, Dampit, dan daerah lainnya.  Apabila ada Rumah Sakit atau klinik relokasi ke wilayah selatan, maka pelayanan kesehatan yang menggunakan BPJS akan lebih merata. Sehingga warga Malang selatan tidak perlu jauh-jauh ke kota untuk berobat. Selain mendekatkan pelayanan pada masyarakat, lanjut Gatot, relokasi pelayanan kesehatan di wilayah Kabupaten juga diharapkan bisa memecah antrean pelayanan kesehatan di wilayah kota, khususnya di Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA).
“Selama ini faskes tingkat pertama selalu antre, jika pelayanannya merata hingga ke daerah kabupaten, maka antrean faskes tingkat pertama bisa berkurang,” pungkasnya. [mut]

Tags: